🔥 Diskusi Menarik

Menyakiti diri sendiri

Halo dok.. Mohon bantuanya..

Saya ibu 2 anak. Saya juga keluarga biasa

Tapi kadang saya stres melihat suami saya yg acuh pada saya dan anak saya.

Saya hanya ingin di perhatikan entah 20 menit atau 30 mnit saja dlm sehari...

Karna saya jugamenyadari beliu orang yg sungguh" Dlm bekerja.

Tapi saya juga kesal kalau saya tidak di perhatikan pulng kerja merokok dan hp an. Sore keluar mengajar anak" . Pulng lgi merokok sambil hp an lagi sampek malam. Kadang malam keluar ada acara..

Saya stres melihat itu semua.

Kalau saya berdebat ingin di perhatikan ayo tertawa bersama. Bermain sama anak" Selalu saja alasan dan memojokan saya. Kalau saya bilang ingin berpisah selalu saya di abaikan.. Menangis pun di abaikan ..

saya kesal dengan jawaban yg tidak yg tidak ada sama sekali.

Kalau saya salah tolong bilang. Kalau punya alasan tolong yg masuk akal tapi kenapa harus mengabaikan tampa memberi penjelasan

Ahirnya saya kesal dan meluikai diri saya sendiri kadang dengan pisau kadang dengan gelas pecah. Kadang sering sekali berfikir untuk bunuh diri. Gantung diri. Membuat kecelakan dengan sengaja

Dan itu sering terjadi... Setiap saya berdebat dengan suami saya.

Jujur sajja saya tidak pernah bercerita tentang siapapun dengan perlakuan suami saya yg sering mengabaikan istri dan anak saya. Sukanya main hp tampa tau istrinya ingin di perhatikan dan mainlah bersama anak" Walaupun hanya 30 mnit saja..


Apa saya salah dok ingin di perhatikan ?Apa sikap saya keterlaluan jika ingin di perhatikan?

Apa saya bisa sembuh dari pikiran jahat saya ygingin melukai diri sendiri.. ?

Saya tau saya bodoh. Tapi saat saya melukai diri saya rasa sakit saya ikut hilang...

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
12
1
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami dapat memahami kondisi yang anda alami, tentunya terasa berat untuk melewati hal tersebut sendirian. Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut sehingga yang muncul adalah pikiran-pikiran yang bercabang ke berbagai hal. Di samping itu, adanya emosi negatif yang terus-menerus dipendam membuat seseorang terkadang menyakiti diri sendiri sebagai bentuk pelampiasan stres permasalahan yang dihadapi.


Perlu diketahui bahwa menyakiti diri sendiri merupakan strategi koping stres yang keliru dan tidak tepat, sehingga diperlukan strategi koping lainnya yang lebih adaptif dalam menyelesaikan permasalahan. Anda dapat menguraikan permasalahan anda satu-persatu sehingga tidak menumpuk dan akan lebih mempermudah anda menemukan alternatif solusi. Anda juga dapat mengalihkan menyakiti diri sendiri dengan melakukan aktivitas produktif menyenangkan lainnya yang membuat suasana hati anda meningkat. Selain itu, anda juga dapat mencari dukungan dari lingkungan dengan menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki sudut pandangan yang berbeda. Selain itu, dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi.


Perlu diketahui bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta juga dapat saling menghargai.


Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas
@Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Terimaksih dokter...


Saran yang anda berikan akan saya gunakan sebaik mungkin..


Namun jika saya hrus terbuka dengan suami saya. Saya rasa itu hnya sia sia karena pasti saya di acuhkan lagi...



1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan