Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaMental anak
Hallo Dok,,,mau tanya anak saya usia 6 tahun udah sekolah TK A.....kata gurunya anak saya kalo setiap pelajaran di sekolah itu kurang Konsentrasi,ketika di suruh ngerjain tugas dia selalu lihat teman temannya dulu,,ngak cepat dalam menyelesaikan tugasnya,,kalo udah ketinggalan teman temannya selesaikan tugasnya dia malah nangis..kurang percaya diri,,ngak berani,,terus sekarang dia kalo di suruh kesekolah suka nangis ngak mau sekolah,,kalo di ganggu temannya di sekolah sperti di tarik rambutnya besoknya dia ngak mau kesekolah lagi...saya tanya alasannya kenapa ngak mau sekolah dia selalu blg temanku ganggu aku terus,,rambutku di tarik2...anakku juga kurang ceria,,mudah cemberut,,gampang nangis...minta solusinya dok supaya anakku makin berani,,mentalnya juga sehat dok...
1 komentar
Terbaru
Halo Desta Pineul, terima kasih untuk pertanyaanya.
Setiap anak memiliki kerakter yang beragam, ada yang cenderung percaya diri, ada juga yang cenderung pemalu, dan lain sebagainya. Hal tersebut normal terjadi pada anak karena merupakan respon mereka dalam menyikapi situasi yang mereka hadapi. Namun, apabila karakter pemalu atau kurang percaya diri anak sudah berlebihan, maka dapat mempengaruhi anak dalam bersosialisasi dan tidak berani mencoba hal baru, dapat pula mempengaruhi kemampuan konsentrasi dalam menyelesaikan tugas, atau bahkan lebih parah lagi dapat menyebabkan terjadinya kecemasan sosial di kemudian hari. Oleh
karena itu, anak perlu dilatih sejak dini untuk mengatasi rasa malunya, lebih
percaya diri, dan lebih berani keluar dari zona nyaman.
Perlu diketahui bahwa perilaku yang ditampilkan anak berkaitan antara perilaku satu dengan yang lainnya. Terdapat pula berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi anak saat menyelesaikan tugas, yaitu anak kurang memahami tugas yang diberikan sehingga lebih banyak melihat cara kerja temannya terlebih dahulu, anak juga bisa saja terdistraksi dengan kondisi eksternal lingkungan sekolahnya, anak juga kemungkinan memiliki motivasi yang rendah untuk belajar atau gaya belajar yang kurang cocok dengan anak. Selain itu, faktor lainnya bisa disebabkan karena anak mengalami kecemasan berada di sekolahnya sehingga mempengaruhi rasa percaya diri, atau bahkan anak bisa saja mengalami gangguan kesulitan belajar. Dengan berbagai faktor tersebut, maka perlu dicari akar permasalahan yang dialami oleh anak. Keterbatasan anak dalam mengelola emosi membuat anak menjadi mudah menangis dalam merespon sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak yaitu, mencari akar permasalahan yang dialami anak, kemudian temukan gaya belajar yang sesuai dengan anak. Dampingi anak dalam mengerjakan tugas,
lalu dapat pula ditanyakan langsung ke anak mengenai kesulitan yang dialami saat menyelesaikan tugas. Anda juga dapat membantu anak agar mau berintraksi dengan lingkungan, berikan contoh cara bersosialisasi yang baik sesuai usianya. Anda perlu menghindari untuk melabeli anak sebagai “anak pemalu, cengeng, manja, atau sebagainya” karena akan diafirmasi oleh anak dan mempertahankan karakter tersebut pada dirinya. Anda tidak perlu memarahi anak karena hanya akan membuatnya semakin tidak berani mencoba hal baru. Berikan apresiasi kepada anak apabila ia menunjukkan perkembangan, misalnya berupa pujian, pelukan dan sebagainya sehingga anak akan mempertahankan perilaku baiknya.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.