Mental
Dok kayak mana menyembuh kan mental yg udah kenak... Dan rasa malu terlalu dalam. Berpikir sellau negatif penilaian orang ke diri sendiri dok tolong bantu dok😞😞
Dok kayak mana menyembuh kan mental yg udah kenak... Dan rasa malu terlalu dalam. Berpikir sellau negatif penilaian orang ke diri sendiri dok tolong bantu dok😞😞
3 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
konsultasi ke psikiater kak.
nanti bisa cerita masalah2 kk dan dikasi obat utk membantu pemulihan mental. semangat
Halo Riswanda, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap orang pernah mengalami kejadian yang membuatnya merasa malu. Namun, apabila terus-menerus larut dalam perasaan tersebut, maka bisa saja mempengaruhi diri menjalani keseharian, seperti menimbulkan perasaan tidak nyaman, frustasi, performa menurun, dan sebagainya. Dengan demikian dibutuhkan upaya untuk berdamai dengan kondisi tersebut, meskipun terkadang menghadapi tantangan tersendiri pada setiap prosesnya.
Perlu diketahui bahwa malu merupakan salah satu bentuk emosi, sedangkan emosi merupakan bentuk respon seseorang terhadap sesuatu yang dihadapi. Munculnya emosi juga tidak terlepas dari bagaimana seseorang berpikir atau memandang sesuatu yang dihadapi. Adanya penolakan terhadap emosi dan kejadian yang dialami, justru akan menyebabkan seseorang semakin sulit berdamai dengan kondisi tersebut karena memori dan pikiran irasional/ negatif yang menyertai akan terus muncul.
Ketika pikiran akan kejadian memalukan tersebut muncul, sehingga membuat anda merasa semakin tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Kemudian setelah tenang dan rileks, anda mengidentifikasi kembali pikiran-pikiran yang muncul, dan memisahkan antara pikiran rasional dan irasional sehingga dapat mempengaruhi emosi yang muncul pula. Selain itu, sebaiknya anda jangan menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian yang tidak menyenangkan. Anda tidak perlu ragu untuk berbagi cerita kepada orang yang anda percaya, atau menuliskan seluruh keluh kesah anda pada jurnal harian secara berkala.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Pertama, cobalah untuk menghargai usaha diri sendiri dan menerima bahwa ada faktor di luar kendali. Lihatlah situasi dari sudut pandang orang lain untuk lebih memahami. Identifikasi emosi lain yang mungkin menyamarkan rasa bersalah atau malu. Berpikir positif dan belajarlah dari kesalahan. Untuk mengurangi pikiran negatif, buang pikiran negatif dan ganti dengan pikiran positif. Ceritakan perasaan Anda kepada orang terdekat untuk melegakan perasaan. Pikirkan berbagai kemungkinan positif yang bisa terjadi. Terima ketidaksempurnaan diri sendiri. Praktikkan mindfulness, yaitu fokus pada situasi saat ini dan terima tanpa menghakimi. Tetap tersenyum, karena senyuman dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang meredakan stres. Belajar dari setiap peristiwa dan ambil pelajaran dari pengalaman buruk untuk mengurangi penyesalan. Tuangkan masalah Anda dalam tulisan untuk membantu menguraikan masalah dan menentukan prioritas. Terapkan pola hidup sehat dengan makan sehat, tidur cukup, dan berolahraga untuk meningkatkan kesehatan mental. Bangun support system dengan dukungan dari orang terdekat untuk membantu mengatasi pikiran negatif. Belajarlah untuk bersyukur, karena mensyukuri hal baik dapat memberikan ruang bagi pikiran positif. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi masalah ini sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi akar masalah dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
Related content