Menghadapi kakak kandung yang bossy terhadap 2 adiknya
Saya dan adik saya terkadang lelah,dan bingung menghadapi kakak cwok yang sangat amat bossy dirumah(kami 3 bersaudara kakak saya tertua,saya anak tengah,dan adik kecil saya),dengan segala list pekerjaan rumah yang akan ia suruh kepada saya anak tengah,belum lagi segala hal yang kami berdua lakukan jika tidak dianggap benar olehnya pasti akan disuruh ini itu ini itu supaya berjalan seiring dengan mindsetnya. Dirumah,kedua orang tua saya pun telah lelah menghadapi kakak saya ini dan memilih bungkam jika kakak saya tidak terlalu memarahi kami jika kami tidak menurutinya. Saya dan adik saya mencoba untuk diam jika dia menyuruh berbagai hal,dan pasti sama,kakak saya akan tetap kekeh menyuruh hingga dia tersulut emosi dan memilih untuk selalu membentak dan bergumam sendiri sebagaimana tidak becusnya kami berdua yang tidak menuruti keturutannya,dan baru disitulah orang tua kami bertindak untuk membela kami. Terlebih lagi jika ayah sedang kerja dan hanya ada ibu dirumah,dia akan lebih berani dan frontal,bahkan tak segan segan dia bergumam mencaci maki ibu. Saya sudah coba untuk diam dan tetap tenang menghadapi segala perintah dan "nasihat" terus menerusnya yang terdengar seperti hal kecil,tapi terus berulang membuat saya stress dan bingung bercerita dengan siapa,baik kah bercerita ke orang lain tentang keburukan kakak saya sendiri? saya pikir itu perihal privasi,apalagi menyangkut keluarga saya,jika ada yang punya jalan bantu,saya mohon bantuannya.
Adik saya masih kelas 2 sekolah dasar,terkadang tidak tega melihatnya setiap hari menangis karena dibentaki, maaf jadi curhat,saya benar benar tidak tahu harus bagaimana
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri teradap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat anda syukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat menemukan makna hidup sekecil apapun itu.
Anda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Kemudian, ajak kakak berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati sehingga dapat menemukan kesepakatan bersama. Jika diperlukan, anda dapat meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana sebagai penengah.
Anda tidak perlu ragu untuk mengunjungi psikolog, agar mendampingi anda mengatasi kondisi tertekan tersebut.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa Anda menghadapi situasi yang sulit dengan kakak kandung yang bossy terhadap Anda dan adik Anda. Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa setiap keluarga memiliki dinamika yang unik, dan tidak ada solusi yang satu ukuran cocok untuk semua masalah. Namun, ada beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda menghadapi situasi ini:Komunikasi terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan kakak Anda secara terbuka dan jujur tentang perasaan Anda. Sampaikan dengan tenang bahwa Anda merasa terbebani dengan tuntutan dan kritiknya. Bicarakan dengan baik dan cari solusi bersama untuk mengatasi masalah ini.
Bicarakan dengan orang tua: Sampaikan kekhawatiran Anda kepada orang tua Anda tentang perilaku kakak Anda. Mereka mungkin dapat membantu menengahi dan mencari solusi yang adil bagi semua anggota keluarga.
Tetap tenang dan jaga emosi: Meskipun sulit, usahakan untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi saat berinteraksi dengan kakak Anda. Jika Anda merasa tertekan atau stres, cobalah mencari cara untuk mengelola emosi Anda, seperti dengan berbicara kepada teman dekat atau menulis di jurnal.
Cari dukungan dari orang lain: Jika Anda merasa perlu untuk berbagi pengalaman Anda dengan orang lain, carilah teman, anggota keluarga lain, atau bahkan konselor yang dapat memberikan perspektif dan dukungan yang Anda butuhkan. Namun, pastikan untuk menjaga privasi keluarga Anda dan tidak menyebarkan informasi yang dapat merugikan hubungan keluarga Anda.
Fokus pada diri sendiri dan adik Anda: Selain menghadapi kakak Anda, penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional Anda sendiri. Temukan kegiatan yang membantu Anda merasa lebih baik, seperti olahraga, hobi, atau menghabiskan waktu dengan teman-teman yang positif. Berikan dukungan dan perlindungan kepada adik Anda yang masih kecil, dan pastikan mereka merasa aman dan didengar.
Ingatlah bahwa perubahan dalam dinamika keluarga membutuhkan waktu dan kesabaran. Jika masalah terus berlanjut atau memburuk, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor keluarga yang dapat memberikan panduan dan dukungan yang lebih spesifik. Semoga saran ini dapat membantu Anda dalam menghadapi situasi yang sulit ini.
Related content