Mengatasi pertengkaran saat Hubungan LDR

Hallo dok sy mau konsultasi saat ini sy sdg menjalani hubungan LDR dg suami. Dimana saat bertengkar suami tidak pernah mengirim pesan duluan.. selama ini sy yg selalu berinisiatif untuk membuka obrolan. Namun pada akhirnya ego telah mengalahkan saya, dimana sy tidak lagi memiliki inisiatif untuk membuka obrolan, jadi saat ini sy sdg menunggu inisiatif suami saya agar dia membuka obrolan terlebih dahulu. Namun di masa menunggu dia memiliki inisiatif beberapa hari ini saya sangat gelisah walaupun sedang tidur, dimana biasanya saya gampang nangis, namun saat ini susah sekali untuk nangis, dihari pertama bertengkar kepala saya mengalami migren hebat. Dia online dibeberapa media sosialnya namun dia juga mempertahankan egonya untuk tidak menghubungi saya padahal sy sangat berharap dia menghubungi saya terlebih dahulu.. Dan ini masuk hari ke 3 kami saling diama. Apa yang harus saya lakukan dok... Tolong saran dan terimakasih

Dan ini masuk hari ke 3 kami saling diam.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
16
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.

Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai.


Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan sehingga membuat anda dan pasangan merasa tidak nyaman menjalani hubungan tersebut. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Selama menjalani hubungan jarak jauh ini, anda sebaiknya fokus pada diri anda serta mengembangkan potensi agar menjadi versi terbaik diri anda. Tanyakan kepada diri apakah kekhawatiran tersebut sesuai fakta atau hanya pikiran anda saja, sehingga diperlukan kebiasaan baru untuk mencari alternative pemikiran lain agar berpikir lebih adaptif.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dalam situasi LDR yang penuh tantangan ini, penting untuk mengambil langkah proaktif. Pertama, cobalah untuk membuka komunikasi dengan suami. Meskipun suami tidak mengirim pesan terlebih dahulu, Anda bisa memulai dengan mengirim pesan sederhana yang menunjukkan bahwa Anda ingin berbicara. Misalnya, tanyakan kabarnya atau ungkapkan perasaan Anda dengan jujur.:

Kedua, hindari menunggu inisiatif suami untuk membuka obrolan. Terkadang, ego dapat menghalangi komunikasi, jadi penting untuk menunjukkan bahwa Anda bersedia untuk berbicara dan mendengarkan. Sampaikan perasaan Anda dengan lembut, tanpa menyalahkan, agar suami merasa nyaman untuk merespons. Ketiga, jika Anda merasa gelisah dan mengalami migren, pertimbangkan untuk melakukan aktivitas yang dapat meredakan stres, seperti meditasi, olahraga ringan, atau hobi yang Anda nikmati. Kesehatan mental Anda juga penting dalam menjaga hubungan. Keempat, setelah Anda berkomunikasi, cobalah untuk mendengarkan dengan baik apa yang suami sampaikan. Ini akan membantu membangun kembali keintiman dan saling pengertian. Ingatlah bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan. Terakhir, jika pertengkaran ini berlanjut dan mengganggu hubungan, mungkin perlu untuk mempertimbangkan sesi konseling pasangan untuk membantu mengatasi masalah yang lebih dalam.

2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan