Malas berlebihan
Halo dok, saya mengalami kesulitan untuk menghilangkan rasa malas bersih bersih. Seperti mencuci baju, mencuci barang kotor atau membersihkan kamar. Saya hidup dengan kedua orangtua saya, namun saat periode kuliah saya merantau ( nge kos ) dari kecil saya sudah terlalu sering dimarahi tentang sifat malas bersih2 saya. Skrg umur saya 20 tahun dengan masalah yang sama. Saya seorang extrovert yg tidak memiliki gangguan dalam berkomunikasi atau bersosialisasi malahan 2 hal tersebut adalah keunggulan saya. Bbrp contoh kemalasan saya adalah saya suka menimbun barang yanh tidak perlu karena saya malas membuangnya atau membersihkannya , saya sangat mudah kena distraksi sehingga saat bersih2 jika sudah memegang handphone maka susah untuk kembali bersih2 , saya tidak bisa menata barang dengan rapih , saya suka menyembunyikan sampah makanan /alat makan di kamar karena takut dibilang suka makan , barang barang saya selalu berantakan, saudara dan keluarga mengatakan kamar saya seperti kamar pemulung / kandang babi / rumah tikus. Sebenarnya saya bisa bersih2 tp harus berangsur namun setelah semua hal bersih, nanti akan kembali berantakan kembali. Saya melakukannya scr tidak sadar(?) . Apakah ada saran atau solusi dok? Karena ini cukup meresahkan hidup saya dan keluarga. Saya pernah mencoba untuk berubah.. tp hanya bertahan 2 minggu. Jadwal saya sangat padat ( kuliah, organisasi , kepanitiaan , freelance ) itu adalah alasan jelek yang ada di otak saya. Mungkin ada saran atau solusi, akan saya tampung. Terimakasih
Halo Aristu ananda, terima kasih untuk pertanyaannya.
Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.
Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Anda dapat memulai untuk menyusun target harian dan mingguan yang perlu dicapai/ dilakukan sehingga lebih terukur serta jelas. Lakukan secara perlahan dan konsisten agar muncul motivasi internal dari dalam diri. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.
Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan. Apresiasi diri untuk pencapaian kecil dan sederhana.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.