🔥 Diskusi Menarik

Maaf kan bunda nak..

Maaf sblm nya,entah lah g bisa di jelasin,sy punya trauma masa kecil,sy jd bahan ejekan org" sy di lecehkan,tp sy tidak bercerita kpd siapapun,singkat cerita sy tumbuh dewasa dan sudah menikah,tp knp emosi sy slu meledak" terhadap anak sy,hal sepele pun contoh tumpahkan air saja,sy sudah mengamuk,padahal hal kecil,tp klu sy tahan marah sy jd geram entah seperti apa,tp setelah sy marah,sy lampiaskan marah sy,sy jadi menyesal..knp sy jd seperti ini,sumpah sy tidak ingin marah" tp sulit di kontrol..tolong sy

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami bisa memahami kondisi dan rasa bersalah yang sering muncul hingga saat ini akibat pengalaman tersebut. Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (focus pada napas masuk dan napas keluar) sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri

sendiri, lingkungan dan pasangan yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut. Dengan demikian, anda dapat lebih siap mendampingi buah hati anda melewati prosesnya juga.

Untuk membina hubungan sehat dalam keluarga diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat, hangat, dan terbuka. Anda dan anggota keluarga lainnya perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena dengan pola komunikasi yang baik dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar kondisi anda segera tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa saran berdasarkan informasi yang Anda berikan.

Trauma masa kecil dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental seseorang. Jika Anda mengalami pelecehan dan ejekan di masa kecil, itu bisa menjadi penyebab emosi yang meledak-ledak dan sulit mengontrol marah. Trauma seperti ini dapat mempengaruhi cara kita merespons situasi sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan ada bantuan yang tersedia. Pertama, penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti pasangan atau keluarga, yang dapat mendengarkan dan memahami perasaan Anda. Berbicaralah dengan mereka tentang apa yang Anda alami dan bagaimana hal itu mempengaruhi Anda.

Selain itu, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari seorang psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengatasi trauma masa kecil Anda, serta memberikan strategi untuk mengelola emosi dan marah yang sulit dikendalikan. Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi trauma adalah beberapa pendekatan yang mungkin efektif dalam kasus Anda.

Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan fisik Anda dengan mengatur pola tidur yang baik, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Terakhir, jangan ragu untuk mencari dukungan dari kelompok dukungan atau komunitas online yang berfokus pada pemulihan trauma. Berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami hal serupa dapat memberikan rasa pengertian dan dukungan yang sangat dibutuhkan.

Ingatlah bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika Anda kadang-kadang meledak emosi. Teruslah mencari bantuan dan dukungan, dan dengan waktu, Anda dapat belajar mengelola emosi dengan lebih baik.

Jika Anda merasa bahwa emosi Anda sangat sulit dikendalikan dan mengganggu kehidupan sehari-hari Anda atau kehidupan keluarga Anda, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional. Mereka dapat memberikan penilaian yang lebih mendalam dan membantu Anda menemukan solusi yang tepat untuk situasi Anda.

Semoga saran ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan