🔥 Diskusi Menarik

Ketergantungan pada pasangan

Halo dok, saya istri sekaligus newmom, saya akui saya memiliki ketergantungan kepada suami saya, saya pikir itu benar karena sudah seharusnya pasangan sah seperti kami saling mencintai seutuhnya, tapi terkadang saya merasa kalau saya sudah terlalu berlebihan, terkadang saya mengabaikan opini saya sendiri dan memilih opini suami, saya pikir suami juga akan melakukannya hal yang sama tadi dia malah sering berbeda jalan pikiran dengan saya, padahal saya sudah mengalah banyak hal tp dia gak melakukannya, ketika itu terjadi saya akan sangat sedih sampai menangis berhari-hari. Tp itu juga akan segera sembuh ketika melihat suami. Apakah perasaan ini sudah benar dok? Kalau belum kira kira mana yang harus dibenarkan agar saya tidak mudah sedih lagi ketika pilihan kami tidak sejalan

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Menjalani peran baru sebagai ibu merupakan hal yang membanggakan dan mengharukan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa adanya peran baru juga menjadikan seorang ibu untuk berproses dan beadaptasi dengan perubahan yang dijalani. Beberapa ibu, terkadang mengalami kelelahan emosional dan fisik, serta sedikit kesulitan untuk menjalani peran barunya sehingga berdampak kepada terganggunya aktivitas sehari-hari. Faktor yang menyebabkan kondisi tersebut adalah adanya perubahan hormonal dalam tubuh pasca melahirkan, yang disertai dengan faktor risiko lainnya.


Dengan menyadari perubahan kondisi pada diri anda pasca melahirkan, maka anda sebaiknya tidak berlarut-larut dalam situasi tersebut. Anda segera mencari bantuan profesional sehingga segera tertangani dengan tepat, serta akan membantu anda untuk berperan secara optimal sebagai seorang ibu, dan juga untuk perkembangan buah hati anda yang lebih baik.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan yaitu, anda tidak perlu malu atau sungkan menceritakan kondisi yang anda alami kepada pasangan. Dengan memendam masalah anda sendiri, hanya membuat anda semakin tidak dapat berperan secara optimal. Anda juga tidak perlu ragu untuk meminta bantuan pasangan ketika anda membutuhkan waktu istirahat, karena proses pengasuhan adalah tanggung jawab anda bersama pasangan. Dengan beristirahat, anda lebih rileks, dan dapat berkonsentrasi menjalani peran sebagai ibu. Anda juga dapat melakukan relaksasi pernapasan sambil mendengarkan musik relaksasi. Selain itu, sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan lingkungan di sekitar anda, terutama dengan para ibu baru sehingga anda tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Ketergantungan pada pasangan dalam sebuah hubungan bisa menjadi hal yang wajar, terutama dalam konteks pernikahan dan ketika menjadi orang tua. Namun, jika ketergantungan tersebut membuat Anda merasa tidak berdaya atau mengabaikan opini dan kebutuhan diri sendiri, maka itu bisa menjadi masalah yang perlu diperhatikan.
  1. Pentingnya Keterbukaan: Salah satu kunci dalam hubungan yang sehat adalah komunikasi yang terbuka. Anda perlu berbicara dengan suami tentang perasaan Anda, termasuk rasa sedih yang muncul ketika pendapat Anda tidak sejalan. Menyampaikan perasaan ini dapat membantu suami memahami perspektif Anda dan menciptakan ruang untuk diskusi yang lebih konstruktif.

  2. Mencintai Diri Sendiri: Mengutamakan kebutuhan pasangan tidak berarti Anda harus mengabaikan diri sendiri. Penting untuk mencintai dan merawat diri sendiri agar tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Cobalah untuk menemukan waktu untuk diri sendiri, melakukan hal-hal yang Anda nikmati, dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan Anda dan pasangan.

  3. Menerima Perbedaan: Setiap individu memiliki pandangan dan cara berpikir yang berbeda. Menerima bahwa tidak semua hal harus sejalan dengan pendapat Anda adalah langkah penting. Cobalah untuk melihat perbedaan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama, bukan sebagai sumber konflik.

  4. Menghindari Ketergantungan Emosional: Ketergantungan emosional yang berlebihan dapat menyebabkan masalah seperti krisis identitas dan gangguan kecemasan. Cobalah untuk membangun kepercayaan diri yang tidak hanya bergantung pada reaksi pasangan. Temukan cara untuk merasa berharga dan percaya diri tanpa harus menunggu pujian dari suami.

  5. Mencari Dukungan: Jika perasaan sedih dan ketergantungan ini terus berlanjut, mungkin ada baiknya untuk mencari dukungan dari seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu Anda memahami perasaan ini lebih dalam dan memberikan strategi untuk mengatasi ketergantungan yang tidak sehat.

Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?

2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan