🔥 Diskusi Menarik

Kesulitan Bergaul di Lingkungan Baru

Halo dok, saya tinggal berdua dengan suami di lingkungan baru. Sejak dulu, saya memang lebih nyaman dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Sementara suami saya lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja sehingga dia juga tidak bergaul dengan tetangga, hanya sekedar tersenyum jika berpapasan saja. Sementara tetangga saya yang lain setiap sore selalu berkumpul untuk sekedar mengobrol, makan bersama dll. Pada awalnya saya berusaha untuk ikut berkumpul karena takut dianggap sombong, tapi lama kelamaan karena kurang nyaman saya memilih untuk menghindar. Tapi saya jadi merasa cemas berlebih jika harus keluar rumah dan berpapasan dengan tetangga sehingga untuk buang sampah saja saya seringkali memerhatikan sekitar dan keluar saat tidak ada orang. Saya jadi lebih sering mengurung diri di rumah. Dan jika diundang acara berkumpul pun saya seringkali merasa cemas tanpa sebab bahkan hingga berdebar, mual, berkeringat dingin dan pusing sebelum datang, dan seringnya saya memilih untuk tidak ikut berkumpul dengan berbagai alasan. Tapi meskipun saya tidak ikut berkumpul, saya tetap merasa mual, pusing dan berdebar, saya takut tetangga saya berpikir saya sombong tidak mau bergaul dll apalagi karena suami saya juga sama tidak pernah ikut berkumpul. Saya takut akan pikiran negatif tetangga terhadap saya. Bagaimana cara mengatasinya?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
17
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perasaan cemas, takut, atau khawatir sangat wajar dialami oleh setiap individu yang berada pada lingkungan baru, apalagi jika hal tersebut merupakan pengalaman pertama atau yang ingin berinteraksi dengan orang yang baru ditemui. Namun, perlu disadari bahwa dengan adanya perasaan tersebut membuat seseorang menjadi memiliki persiapan sebelum memasuki lingkungan tersebut agar lebih mudah adaptasi atau berinteraksi dengan sekitar. Akan tetapi, jika kondisi ini sangat mengganggu, maka segera untuk mencari bantuan dari professional agar segera tertangani dengan tepat.


Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk menghadapi rasa cemas tersebut yaitu, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan cemas anda muncul (fokus pada napas masuk dan keluar) sehingga anda merasa tenang dan rileks kembali. Anda juga dapat menyiapkan air minum yang membantu anda lebih tenang. Selain itu, anda dapat melatih dan membiasakan diri untuk beradaptasi di lingkungan tersebut, atau berlatih dengan intens untuk memulai pembicaraan dengan orang yang baru ditemui. Semakin sering anda berlatih maka semakin membantu anda untuk terbiasa melakukannya. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani secara tepat.


11 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda mengalami kesulitan bergaul di lingkungan baru dan merasa cemas serta tidak nyaman saat berinteraksi dengan tetangga. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa Anda mungkin mengalami kecanggungan sosial atau kecemasan sosial.

Kecanggungan sosial adalah kondisi di mana seseorang merasa canggung, tidak nyaman, atau khawatir saat berinteraksi dengan orang lain atau dalam situasi sosial. Kecemasan sosial dapat menyebabkan gejala fisik seperti mual, pusing, berkeringat dingin, dan berdebar-debar sebelum atau saat berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mengatasi kesulitan bergaul di lingkungan baru dan kecemasan sosial, berikut beberapa saran yang dapat Anda coba:

  1. Kenali dan terima diri sendiri: Sadari bahwa setiap orang memiliki keunikan dan preferensi dalam berinteraksi sosial. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan terima bahwa Anda mungkin lebih nyaman dengan lingkungan yang lebih tenang.

  2. Kelola pikiran negatif: Coba identifikasi pikiran negatif yang muncul saat Anda berinteraksi dengan tetangga dan gantikan dengan pikiran yang lebih positif. Ingatkan diri sendiri bahwa tidak ada yang salah dengan memilih untuk menghabiskan waktu sendiri dan bahwa Anda memiliki hak untuk merasa nyaman.

  3. Mulailah dengan langkah kecil: Jika Anda merasa cemas saat berinteraksi dengan tetangga, mulailah dengan langkah kecil seperti tersenyum atau memberikan salam saat berpapasan. Secara bertahap, Anda dapat mencoba untuk berpartisipasi dalam kegiatan tetangga yang lebih kecil dan meningkatkan interaksi seiring waktu.

  4. Cari dukungan: Bicarakan perasaan Anda kepada suami atau orang terdekat lainnya yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman. Mereka mungkin dapat memberikan perspektif baru atau membantu Anda mengatasi kecemasan sosial.

  5. Konsultasikan dengan profesional: Jika kecemasan sosial Anda sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan sulit untuk diatasi sendiri, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab dan memberikan strategi pengelolaan yang lebih spesifik.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki preferensi dan kenyamanan yang berbeda dalam berinteraksi sosial. Yang terpenting adalah merasa nyaman dengan diri sendiri dan melakukan apa yang terbaik bagi kesejahteraan Anda. Semoga saran ini dapat membantu Anda mengatasi kesulitan bergaul di lingkungan baru. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan