Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaKesehatan mentan dan psikologis
Halo dok, saya merasa memiliki trauma saat usia 19 tahun sampai sekarang, itu berawal dari saya yang terlalu terobsesi kepada pasangan saya,sekitar tahun 2020. Lebih tepatnya karna saya sangat merasa takut ditinggalkan atau diabaykan. Dengan segala macam cara saya ingin mempertahankan hubungan, sampai pernah meminum baygon,autan,obat depresi dalam satu kali minum sya langsung menelan skitar 10 obat, melukai diri sendiri juga saya lakukan demi membuat psangan sya bertahan,tapi tetap sia sia. Sampai tahun ini saya merasa dampak dari emosi saya yang tertahan dari tahun ketahun saya mempunyai keegoisan yang belum saya luapkan atau diperlihatkan pada orang lain, jadi saat ini saya sangat mudah tersinggung, mudah menangis, mudah berkata kasar , dan mudah meluapkan dengan membanting barang disekitar saya, jadi saya tidak bisa mengendalikan emosi sampai saat ini, saya sudah mencoba menceritakan pada keluarga dan teman, tapi itu malah membuat saya semakin merasa egois dan ingin dimengerti. Tapi setelah saya meluapkan kemarahan tersebut,saya merasa sangat bersalah, apakah dokter bisa membantu bagaimana caranya agar saya bisa hidup lebih baik dan tenang.. Trimakasih
3 komentar
Terbaru
Dokter apakah saya ini depresi , terkadang saya bisa menahan emosi saya tetapi terkadang saya tidak bisa menahan emosi saya..contoh jika anak saya menangis terkadang saya dengan sabar mendiamkannya..tetapi terkadang ketika saya tidak bisa menahan emosi saya ..saya sakiti anak saya cobtoh saya cubit dokter...setelah itj saya menyesal sekali..saya takut dokter...dulu sewakyu anak pertama saya sering menyakiti anak saya ...sekarang anak kedua saya ...sejujurnya saya takut menjadi sangat emosi seperti dulu.kasihan anak2 saya dokter. Apa yang harus saya lakukan
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Silakan bernapas tanpa perlu diperhatikan
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda telah mengalami trauma yang cukup berat dan berdampak pada kesehatan mental dan emosional Anda. Hal ini bisa memengaruhi hubungan dengan orang lain, termasuk pasangan, keluarga, dan teman-teman.Untuk mengatasi trauma dan mengelola emosi yang sulit, sangat disarankan untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater. Terapi psikologis dapat membantu Anda untuk memahami dan mengatasi trauma yang Anda alami, serta membantu Anda mengelola emosi dan meningkatkan kesehatan mental Anda.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan fisik Anda dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat juga dapat membantu dalam proses pemulihan Anda.
Jika Anda merasa sulit untuk mengendalikan emosi dan merasa terlalu sulit untuk mengatasi trauma sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Mereka akan membantu Anda dalam proses pemulihan dan memberikan dukungan yang Anda butuhkan.
Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?
Related content