Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnya
Riris Sapitri
2 tahun yang lalu
Kesehatan Mental (Hubungan)
Hallo kak saya ingin diskusi terkait perbedaan obsesi atau cinta. Saya terkadang suka ingin kembali lagi dengan mantan saya karena dia memiliki apa yang saya inginkan dan saya ingin menjadi seperti dia/berada diposisi itu. Apakah itu disebut cinta atau hanya obsesi ? Bagaimana cara mengatasinya agar saya tidak terlalu gelisah melihat postingan kesuksesannya dan berusaha untuk mendapatkan dia kembali ? Terimakasih :)
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
16
20
3
3 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo Riris Sapitri, terima kasih untuk pertanyaannya.
Dalam menjalani sebuah hubungan dengan lawan jenis, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Perlu diketahui perbedaan lainnya antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi rasa percaya, sedangkan obsesi akan menimbulkan rasa curiga dan disertai dengan tuntutan yang mengekang.
Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini dengan mantan pasangan. Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi perasaan obsesi yaitu, kenali perasaan dan pikiran anda mengenai obsesi ingin memiliki tersebut. Selain itu, anda juga dapat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian mempertahankan perasaan dan pikiran terkait keinginan untuk memiliki. Anda juga dapat mengidentifikasi pemicu yang memunculkan obsesi tersebut, misalnya membatasi mencari informasi terkini pada social medianya, dan sebagainya. Semoga dapat membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.