Kesehatan mental anak
Assalamu'alaikum dok, maaf dok mau bertanya, anak saya itu suka marah dengan hal kecil. Misalnya hanya kesenggol tangannya. Atau pensil nya di jatuhkan, dan kalau sudah marah itu marahnya tidak terkontrol. Alias suka ngamuk sendiri. Dan nangisnya sampai teriak teriak. Dan itu mengganggu orang lain di sekitarnya. Umur anak saya 8 thn. Btw anak saya kembar. Tp kembarannya tidak seperti itu. Lebih bisa d atur lah. Kira kira kenapa y dok? Apa anak saya punya penyakit yang berkaitan dengan mentalnya? Karena saya tau baru baru ini ada banyak penyakit mental seperti asd...autism... Dll lah. Sebelumnya saya gak tau kalau penyakit seperti itu ada. Pengetahuan saya terlalu cetek.
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Kami dapat memahami kekhawatiran anda sebagai orang tua. Seiring perkembangan usia dan pertumbuhan fisiknya, emosi anak pun ikut berkembang. Pada usia 6-10 tahun, anak sudah mulai mengenal secondary emositon karena sudah mulai terpengaruh oleh media atau tontonannya, dan lingkungan di luar rumah sehingga sudah mulai menunjukkan pemikiran tersendiri untuk menilai sesuatu.
Pada usia tersebut juga, anak sudah mampu mengidentifikasi emosinya sendiri dan mengetahui penyebab ia merasakan emosi tersebut. Dengan demikian anda perlu meluangkan waktu lebih banyak untuk berdiskusi dengan anak mengenai emosi yang ia rasakan, pikiran yang turut hadir, serta penyebab ia merasakan hal tersebut. Anda dapat membantu anak untuk mengenali kembali emosinya, dan bagaimana cara mengekspresikannya (Misalnya mengekspresikan marah dengan menyobek kertas, lalu relaksasi napas agar tenang, dsb). Anda dapat menggunakan media buku cerita, tontonan sesuai usia dan sebagainya agar anak memiliki role model untuk memahami value yang akan anda sampaikan terhadapnya.
Perlu diketahui bahwa untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam oleh professional. Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Sebaiknya orang tua tidak memberikan diagnosa sendiri karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Jangan ragu memeriksakan anak anda ke psikolog anak/ dokter spesialis tumbuh kembang anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.