Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaKesehatan Mental
Dok, izin bertanya. Bagaimana menyembuhkan luka akibat mertua yg toksic dan bagaimana cara mengatasinya? Krn sudah saya alami sekitar 8than, pernah saya merasa tidak kuat dan bilang ke suami ingin mundur (berp*s*h). Karena saya takut akan kesehatan mental saya, krn ketika saya mendapat cacian² saya teringat lg perlakuan² sebelumnya dan membuat kepala berat. Mertua selalu bilang ke suami harus menomor satukan ibunya, ibunya itu surganya, dll dg membenturkan dg saya.Pokoknya kalo ada yg tdk sesuai dimata mertua sll dilimpahkan ke saya. Saya merasa tdk mampu kalo terus²an begini, krn sdkt byk berimbas ke pengasuhan anak² saya.. Mohon sarannya, dok..
3 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Kami memahami berbagai emosi yang anda rasakan. tentu tidak mudah melewati proses ini sendirian.
Perlu disadari bahwa bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.
Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat anda syukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat menemukan makna hidup sekecil apapun itu dan dapat melihat dari sudut pandang lain.
Anda juga tidak perlu ragu untuk meminta dukungan emosional dari kerabat terdekat yang anda percaya. Tentu saja kondisi ini memiliki tantangan tersendiri sehingga tetap diperlukan komunikasi hangat dan terbuka dengan pasangan.
Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih, untuk membantu anda mengambil keputusan dapat menuliskan di kertas terkait keuntungan dan kerugian hal tersebut. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik, atau meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana.
Jangan ragu untuk melakukan konseling individu atau bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.
Diskusi dg suami sudah sering dok, setelah mendapat cacian saya sll mengungkapkan perasaan saya ke suami. Krn terkadang cacian itu terlontar ketika ada suami jg, bagaimana cara memblok cacian itu shg tdk menimbulkan trauma dan masuk ke hati? Krn ini mertua posisinya sangat digdaya thd suami dan rmh tangga kami.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat memahami bahwa situasi yang Anda alami dengan mertua toksik dapat sangat mempengaruhi kesehatan mental Anda. Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini dan Anda memiliki hak untuk merasa aman dan dihormati.Berikut adalah beberapa saran yang mungkin membantu Anda mengatasi luka akibat hubungan dengan mertua toksik:
Berbicara dengan pasangan Anda: Komunikasi terbuka dan jujur dengan pasangan Anda tentang bagaimana Anda merasa sangat penting. Jelaskan perasaan dan pengalaman Anda dengan jelas sehingga pasangan Anda dapat memahami dan mendukung Anda.
Batasi interaksi dengan mertua: Jika memungkinkan, coba batasi interaksi langsung dengan mertua yang toksik. Anda memiliki hak untuk melindungi diri sendiri dari pengaruh negatif.
Temukan dukungan: Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Berbicara dengan seseorang yang dapat mendengarkan dan memberikan dukungan emosional dapat membantu Anda mengatasi stres dan kecemasan.
Jaga kesehatan mental Anda: Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan melepas stres, seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang Anda nikmati.
Pertimbangkan konseling: Jika Anda merasa kesulitan mengatasi luka emosional akibat hubungan dengan mertua, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor yang dapat membantu Anda memproses dan mengatasi perasaan Anda.
Ingatlah bahwa Anda layak mendapatkan perlindungan dan dukungan dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Jika Anda merasa bahwa kesehatan mental Anda terganggu atau Anda merasa tidak aman, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar yang sehat dan mendukung.
Related content