Kesehatan mental

Assalamu'alaikum dok saya perempuan berusia 20 tahun, mengapa dok Akhir-akhir ini saya sulit sekali untuk berkonsentrasi ketika belajar, pikiran selalu kemana-mana, lebih banyak pikiran yang dipusingkan padahal sepele kenapa ya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
3

3 komentar

Halo Fajriah Mentari, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Halo Fajriah Mentari, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Assalamu'alaikum. Saya memahami bahwa Anda mengalami kesulitan berkonsentrasi saat belajar dan pikiran Anda sering teralihkan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah ini, termasuk stres, kelelahan, gangguan tidur, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi.:

Penting untuk mencari tahu penyebab yang mendasari kesulitan konsentrasi Anda. Jika Anda merasa bahwa masalah ini berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari Anda, saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu mendiagnosis dan memberikan pengobatan atau terapi yang sesuai.

Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk meningkatkan konsentrasi Anda:

  1. Buat jadwal belajar yang teratur dan disiplin. Tentukan waktu khusus untuk belajar dan hindari gangguan selama periode tersebut.
  2. Ciptakan lingkungan belajar yang tenang dan minim gangguan.
  3. Istirahat yang cukup dan tidur dengan baik. Kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi.
  4. Lakukan olahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi stres.
  5. Praktikkan teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam, untuk membantu menenangkan pikiran Anda.
  6. Kurangi penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan, karena hal ini dapat mengganggu konsentrasi.

Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan cara yang berbeda dalam meningkatkan konsentrasi. Jika masalah ini terus berlanjut atau semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan