Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaKesehatan mental
Hallo dok..saya mau nnya
Knpa ya,setiap ank aku nangis...aku lebih sering marah2,aku jdi GX sabaran menghadapi ank ?tp klo ank tidur rasanya menyesal krna udh marah2...apa krna faktor mertua ikut campur ya dok?rasanya takut klo ank nangis,takut dimarahi sma mertua.. akhirnya ank yg jdi sasaran kena marah aku..
Soalnya tiap kali ank nangis,yg kena marah selalu aku,yg disalahkan selalu aku, mbentak2 LG...aku kan jdi Ndak fokus sma ank😔
Gmna solusinya dok?apa aku harus ke psikiater?
2 komentar
Terbaru
Halo Risma Dewi, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perilaku tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada anak. Biasanya perkembangan emosi anak belum stabil sehingga mudah tantrum. Namun, tidak bisa dipungkiri apabila anak menangis secara berlebihan dapat membuat orang tua kebingungan dan merasa kesal menghadapi perilaku anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, dengan memarahi, memukul, memaki atau melabeli anak “cengeng” hanya akan memperburuk kondisi anak. Anda hanya perlu tetap tenang dan jangan terbawa emosi dalam menghadapinya.
Anak menangis sebagai respon yang ditunjukkan bahwa anak sedang merasa tidak nyaman, merasa lapar, kecewa, sakit, lelah, butuh perhatian, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan cara anak berkomunikasi karena belum mampu mengelola dan mengenali emosinya dengan baik. Pada situasi lain, anak menangis merupakan cara anak untuk mendapatkan hal yang diinginkan sesegera mungkin.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan dalam mendampingi anak anda, yaitu anda perlu membantu anak mengenali situasi yang memicunya mudah marah/ menangis. Anda dapat mengurangi intensitas memberikan dengan mudah yang menjadi keinginan anak, agar anak perlahan mengerti bahwa untuk mendapatkan sesuatu membutuhkan proses. Luangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan anak, seperti bermain peran atau membacakan dongeng sambil mengajari anak cara mengenali dan mengelola emosinya, serta cara mengungkapkan keinginan tanpa harus tantrum. Berikan pelukan hangat setelah anak berhenti menangis, kemudian menatap matanya sambil berbicara dengan intonasi lembut, misal “kamu merasa sedih/ marah/ kecewa ya? Tenang ada mama di sini bersama kamu”. Setelah anak berhenti menangis, anda dapat memberikan apresiasi, seperti pujian agar anak mengulang perilaku baiknya di kemudian hari.
Perlu diketahui bahwa marah merupakan respon yang muncul akibat menghadapi peristiwa yang mengesalkan, dalam hal ini menghadapi anak yang terus menerus menangis. Munculnya emosi marah tersebut adalah hal yang wajar, tetapi jika berlebihan maka perlu untuk dikendalikan, terutama apabila mengganggu aktivitas sehari-hari dan merugikan orang sekitar.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengelola stres dan kemarahan anda saat menghadapi anak, yaitu lakukan relaksasi pernapasan hingga anda merasa tenang. Anda juga perlu mengembangkan pikiran mengenai konsekuensi marah terhadap anak. Anda juga perlu memastikan alasan anda marah karena perilaku anak, atau ada sumber lain yang menyebabkan anda menjadikan anak sebagai pelampiasan amarah anda. Jangan lupa untuk mengambil jarak sejenak saat anda sedang marah sambil melakukan aktivitas lainnya yang menyenangkan, misalnya mencuci muka, mandi, mendengarkan musik, dan sebagainya.
Selain itu, anda tidak perlu malu atau sungkan menceritakan kondisi yang anda alami kepada pasangan. Dengan memendam masalah anda sendiri, hanya membuat anda semakin tidak dapat berperan secara optimal. Anda juga tidak perlu ragu untuk meminta bantuan pasangan ketika anda membutuhkan waktu istirahat, karena proses pengasuhan adalah tanggung jawab anda bersama pasangan. Dengan beristirahat, anda lebih rileks, dan dapat berkonsentrasi menjalani peran sebagai ibu. Selain itu, sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan lingkungan di sekitar anda, terutama dengan para ibu baru sehingga anda tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Pikiran jg tertekan dok😔..gimna ini biar bsa mndidik ank dengan pikiran yg sehat?tlong solusi nya dok🙏🙏aku jg kasian sma ank