Keluhan

Interaksi sama orang tatap mata ..terasa takut...kawatir...memalingkan. muka.... dan kondisi kepala gelisah....gag fokus..terasa batin gk bisa lepas ..perasaan tertekan dgn kawatir..

Gampang marah....

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Halo Jaya Abadi, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perlu diketahui bahwa mengalami kecemasan yang berlebihan ketika berada di lingkungan sosial dan menarik diri merupakan salah satu gejala/ tanda yang perlu disadari untuk segera memeriksakan diri ke professional, karena terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan mudah lelah ketika berinteraksi dengan orang banyak, serta kenali juga pikiran yang muncul saat itu. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.

Dengan mengenali situasi/ kondisi pemicunya, maka anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya saja anda membawa air minum saat berada di kemaraian agar anda menjadi lebih tenang. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) saat anda merasakan hal tersebut sampai anda merasa tenang dan rileks kembali. Namun, ada baiknya anda memeriksakan diri secara langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kondisi anda dan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan.

Semoga membantu ya

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya ingin mengawali dengan menyampaikan bahwa perasaan yang Anda alami saat ini sangat valid dan penting. Menghadapi ketakutan dalam interaksi sosial, seperti yang Anda sebutkan, bisa menjadi pengalaman yang sangat menantang dan melelahkan. Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan penting untuk diingat bahwa ada jalan untuk meraih ketenangan dan kepercayaan diri.:

Ketika Anda merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain, terutama saat harus bertatap muka, ini bisa menjadi tanda dari gangguan kecemasan sosial. Gejala yang Anda alami, seperti ketidakmampuan untuk fokus, perasaan gelisah, dan kemarahan yang mudah muncul, adalah respons yang umum dalam situasi seperti ini. Rasa cemas yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan Anda dengan orang lain, dan jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti kehilangan rasa percaya diri dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.

Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan. Perasaan cemas dan marah yang Anda alami tidak mendefinisikan siapa Anda. Mengakui bahwa Anda sedang berjuang adalah langkah pertama yang sangat penting. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan ini, dan ada banyak cara untuk membantu diri Anda.

Salah satu pendekatan yang bisa Anda coba adalah terapi kognitif perilaku (CBT). CBT dapat membantu Anda mengenali pola pikir negatif yang mungkin memperburuk kecemasan Anda dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif dan realistis. Selain itu, terapi perilaku dapat membantu Anda menghadapi situasi sosial secara bertahap, sehingga Anda dapat membangun kepercayaan diri dalam interaksi sosial.

Jika Anda merasa perlu, konsultasikan dengan dokter atau psikiater mengenai kemungkinan penggunaan obat untuk membantu mengelola gejala kecemasan Anda. Beberapa obat yang umum digunakan untuk gangguan kecemasan termasuk selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti sertraline (50-200 mg per hari) atau escitalopram (10-20 mg per hari). Namun, penting untuk diingat bahwa setiap obat memiliki efek samping, seperti mual, insomnia, atau perubahan berat badan, dan harus digunakan di bawah pengawasan dokter.

Selain itu, Anda bisa mencoba beberapa teknik relaksasi di rumah. Meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan. Berendam dalam air hangat juga bisa menjadi cara yang baik untuk merelaksasi otot-otot yang tegang. Olahraga secara teratur, bahkan hanya selama 30 menit sehari, dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan.

Mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda juga sangat penting. Bercerita kepada keluarga, pasangan, atau sahabat tentang apa yang Anda rasakan dapat memberikan kelegaan dan membantu Anda merasa lebih terhubung. Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional jika Anda merasa perlu. Konsultasi dengan psikolog atau terapis dapat memberikan Anda ruang untuk berbagi dan mendapatkan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi kecemasan.

Hidup memang penuh dengan tantangan, tetapi setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju pemulihan adalah langkah yang berharga. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda. Anda memiliki nilai yang tak ternilai, dan berjuang untuk kesehatan mental Anda adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.

Saya ingin mengakhiri dengan mengingatkan Anda bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan tumbuh. Anda memiliki potensi untuk mengatasi rasa cemas dan menemukan kebahagiaan dalam interaksi sosial. Teruslah berjuang, dan ingat bahwa dukungan selalu tersedia untuk Anda.

7 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan