Kehilangan Jati Diri

Halo Dok.

Aku mau bercerita, ketika aku berumur 16 tahun-18 aku pernah merasa benar-benar membenci diriku sendiri. Mungkin faktornya terlihat sepele, aku membenci diriku sendiri karena aku merasa, aku gak lebih cantik dari perempuan yang lain, gak semengagumkan yang lain, gak semenyenangkan yang lain, gak punya kelebihan sebanyak yang lain, gak punya banyak temen seperti yang lain, gak disukai banyak orang seperti yang lain. Karena pada kenyataannya, ya memang begitu adanya. Saat itu juga sedang ada konflik dengan dua sahabatku. Di mana aku merasa mereka lambat laun menjauhiku, meski ketika aku bertanya, aku tidak memiliki kesalahan apa-apa. Namun ketika mereka membutuhkan sesuatu, mereka mencari aku. Aku merasa, persahabatan yang aku miliki, bukan persahabatan sesungguhnya. Hanya teman biasa yang bertopeng dengan kata sahabat.

Sejak saat itu, aku mulai mati rasa. Kesedihanku yang biasanya terlihat, kecewa, dan emosi negatif lainnya seolah menghilang, namun aku tidak benar-benar tenang. Bahkan aku gak bisa merasakan kebahagiaan. Hingga aku berkeinginan untuk jadi sosok diriku yang lain, menjadi seseorang yang bahkan asing dikenali oleh diriku sendiri. Aku merasa, menjadi aku versi yang baru, jauh lebih keren dibanding aku yang sebenarnya. Namun berkat dukungan keluarga, aku berhasil kembali mencintai diriku sendiri. Kali ini, aku sedang berada di masa, yang entah membahagiakan atau menyedihkan. Sahabatku pergi meninggalkanku, aku kehilangan banyak hal. Aku mulai merasa bahwa aku belum bisa sepenuhnya bahagia. Lalu sekarang aku memutuskan untuk menjadi sosok yang baru aja, tanpa melupakan aku yang sebenarnya. Itu adalah caraku, mengobati luka. Apa itu termasuk sebuah gejala kepribadian ganda?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
192
1
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Selain itu, terkadang seseorang juga lebih memilih untuk memendam emosi negatif akibat dari permasalahan yang dialami daripada menceritakannya kepada orang terdekat. Hal ini terjadi karena tidak ingin membebani orang sekitar atau merasa bahwa orang lain tidak akan mengerti kondisinya, atau dengan alasan lainnya.


Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari cerita yang Anda sampaikan, terlihat bahwa Anda telah mengalami perasaan kehilangan jati diri dan perubahan dalam persepsi tentang diri sendiri. Namun, berdasarkan informasi yang Anda berikan, tidak dapat disimpulkan bahwa ini merupakan gejala kepribadian ganda.:

Kehilangan jati diri dan perasaan tidak bahagia yang Anda alami dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perasaan rendah diri, perubahan dalam hubungan sosial, atau pengalaman emosional yang sulit. Penting untuk diingat bahwa perasaan-perasaan ini dapat dialami oleh siapa saja dan tidak selalu mengindikasikan adanya gangguan kepribadian.

Mengatasi perasaan-perasaan tersebut adalah proses yang membutuhkan waktu dan dukungan. Sangat baik bahwa Anda telah mendapatkan dukungan dari keluarga dan berhasil kembali mencintai diri sendiri. Jika Anda masih merasa sulit untuk merasakan kebahagiaan sepenuhnya, mungkin berguna untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau psikiater, yang dapat membantu Anda menjelajahi dan mengatasi perasaan-perasaan tersebut.

Namun, hanya berdasarkan cerita yang Anda sampaikan, tidak dapat ditarik kesimpulan pasti mengenai gejala kepribadian ganda. Jika Anda memiliki kekhawatiran lebih lanjut tentang hal ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang dapat melakukan evaluasi lebih mendalam terhadap situasi Anda.

Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan