Cemas..menangis..pikiran negatif. Daya ingat menurun..sulit fokus konsen.kehilangan arah tujuan .perasaan tak berdaya . Berkecil hati dan mengeluh
... Lihat Lainnya
Anonim
2 minggu yang lalu
Kecemasan
Akhir akhir ini saya sering merasa selalu cemas, gelisah, dan juga gampang lelah. Saya merasa lelah makanya saya buat untuk tidur, tpi setiap ingin tidur entah mengapa saya selalu merasa gelisah dan harus nunggu bbrp menit dulu baru saya bisa tidur dan itu lumayan mengganggu saya. Saya juga sering berpikir bagaimana ya hari besok, besok gimnaa ya kira kira, saya sering ingin hari ini ttp hari ini tidak ingin berlanjut ke hari berikutnya. Dan ini semua membuat saya merasa terganggu dan buat saya capekk, sampe saya merasa badan saya seperti nya selalu kurang freshh.
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2
2 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Cobalah beberapa langkah untuk mengatasi kecemasan Anda, seperti melakukan relaksasi atau latihan pernapasan untuk mengurangi stres. Olahraga rutin, seperti berjalan kaki atau bersepeda, juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam setiap malam, karena kurang tidur dapat memperburuk kondisi fisik dan mental Anda. Jika Anda sudah mencoba langkah-langkah tersebut namun kecemasan Anda tidak berkurang, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda memahami pemicu kecemasan dan memberikan terapi yang sesuai, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) yang dapat membantu mengolah pemikiran negatif. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengatasi gejala kecemasan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda, karena dukungan sosial juga sangat penting dalam mengatasi masa-masa sulit. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi kecemasan ini, dan ada banyak cara untuk mengatasinya.
Related content