kecemasan
saya wanita usia 28 kerja sebagai programmer tp saya d vonis dokter 2 tahun lalu sakit penyumbatan pembuluh darah diotak semenjak itu hidup saya ngerasa berantakan dok kayak suka cemas tkut ketauan kantor soalnya saya ga cerita dok
saya d layoff mei kmren dr kantor lama (dsini udh 3 tahun) nah kerja lagi dkntor bruu sekitar 2 bulan ini
saya blum jujur kekntor ga berani karena masih probation dok gitu
saya suka cemas sama anak2 gen z dan juga sama anak2 yg bisa kerja terus2an semntara saya suka ngerasa overwhelmed gitu dok sama keadaan
saya tkut d pecat takut gmna2, org2 gatau saya sakit dok
apa mental saya baik2 aja dok?
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir
ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.:Dari apa yang Anda ceritakan, terlihat bahwa Anda mengalami kecemasan yang cukup signifikan setelah didiagnosis dengan penyumbatan pembuluh darah di otak. Kecemasan ini tampaknya mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda, termasuk pekerjaan dan hubungan dengan orang lain.
Penting untuk diingat bahwa saya sebagai asisten AI dan bukan seorang dokter yang dapat memberikan diagnosis atau saran medis secara langsung. Namun, berdasarkan informasi yang Anda berikan, ada beberapa hal yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi kecemasan ini:
Bicarakan dengan dokter: Saya memahami bahwa Anda belum berbagi informasi tentang kondisi kesehatan Anda dengan rekan kerja atau atasan Anda. Namun, sangat penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang kecemasan yang Anda alami. Mereka dapat memberikan saran dan pengobatan yang sesuai untuk membantu mengelola kecemasan Anda.
Dukungan sosial: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau anggota komunitas yang dapat memahami dan mendukung Anda dalam menghadapi kecemasan ini. Berbagi pengalaman Anda dengan orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi beban emosional yang Anda rasakan.
Terapi atau konseling: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional terapi atau konseling. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi akar penyebab kecemasan Anda, serta memberikan strategi dan teknik yang efektif untuk mengelola kecemasan sehari-hari.
Olahraga dan relaksasi: Aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental. Selain itu, teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga juga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
Jaga kesehatan secara keseluruhan: Penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan sehat, dan menghindari kebiasaan yang dapat memperburuk kecemasan, seperti konsumsi alkohol atau merokok.
Terakhir, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pengalaman dan perjalanan yang unik dalam menghadapi kecemasan. Jika kecemasan Anda terus berlanjut atau memburuk, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang tepat.
Saya harap informasi ini dapat membantu Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan saran lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Related content