Kecanduan Dating App

Halo dok! Saya adalah seorang mahasiswi. Dulu sebelum memasuki perkuliahan saya ada jeda sekitar 5 bulan dan mencoba untuk mengimplementasikan skill english saya. Seseorang merekomendasikan anonimous app gitu ternyata itu adalah dating app. Fyi saja itu app bisa berinteraksi dengan bahasa atau juga english. Namun, ternyata setelah saya menggunakan saya tidak interact denga orang ln tapi interaksi dengan orang indo. Pernah sampai move di line tapi setelah perkuliahan aktif saya delete itu app. Not my expected, saya install lagi waktu di akhir semester 1 dan siklus nya download delete download delete sampai semester 5, download ketika stres atau sedang perlu validasi dan delete saat sadar kalau itu app isinya orang segapung. Saya sangat terganggu dengan kecanduan ini karena saya lebih memilih main di app ini daripada belajar UTS atau mengerjakan laporan praktikum atau laporan kerja praktik. Saya sadar saya perlu pertolongan. Tapi saya sangat malu untuk bercerita hal ini dengan orang tua saya atau teman saya atau psikolog kampus. Tolong apa yang harus saya lakukan dan apa yang harus saya lakukan biar tangan saya tidak implusif mendownload itu app lagi.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
1

1 komentar

Saya memahami bahwa Anda sedang menghadapi situasi yang sulit dan merasa terganggu dengan pola penggunaan aplikasi kencan yang berulang. Perasaan malu untuk bercerita adalah hal yang wajar, namun perlu diingat bahwa mencari pertolongan adalah langkah yang sangat berani dan positif:

Kecanduan terhadap aplikasi, termasuk aplikasi kencan, memang bisa terjadi dan memiliki dampak negatif pada produktivitas serta kesehatan mental, seperti yang Anda alami dengan terganggunya perkuliahan. Siklus mengunduh dan menghapus aplikasi, terutama saat stres atau membutuhkan validasi, adalah tanda bahwa Anda menggunakan aplikasi tersebut sebagai mekanisme koping yang kurang sehat. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa langkah yang bisa Anda pertimbangkan:

  1. Pahami Pemicu Anda: Coba identifikasi apa yang sebenarnya memicu Anda mengunduh aplikasi tersebut. Apakah itu stres, kesepian, atau kebutuhan akan validasi? Mengetahui pemicunya dapat membantu Anda mencari cara lain yang lebih sehat untuk mengatasinya.
  2. Cari Alternatif Sehat: Gantikan kebiasaan menggunakan aplikasi dengan aktivitas lain yang positif dan bermanfaat. Misalnya, mencari hobi baru, berolahraga, membaca buku, atau bergabung dengan komunitas yang sesuai minat Anda. Ini dapat membantu mengisi waktu dan memberikan kepuasan yang tidak bergantung pada validasi dari aplikasi.
  3. Batasi Akses: Untuk mencegah impuls mengunduh, Anda bisa mencoba beberapa cara seperti menghapus akun secara permanen (bukan hanya aplikasi), menggunakan aplikasi pembatas waktu layar, atau bahkan meminta teman dekat untuk membantu mengawasi penggunaan ponsel Anda.
  4. Pertimbangkan Bantuan Profesional: Meskipun Anda merasa malu, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor kesehatan mental. Mereka adalah profesional yang terlatih untuk membantu Anda mengatasi kecanduan dan masalah emosional tanpa menghakimi. Anda bisa mencari psikolog di luar kampus jika merasa lebih nyaman, atau mencari layanan konseling online yang mungkin terasa lebih anonim. Mereka dapat membantu Anda memahami akar masalah, mengembangkan strategi koping yang lebih baik, dan membangun kembali harga diri Anda. Ingatlah bahwa nilai diri Anda tidak ditentukan oleh interaksi di aplikasi kencan. Mengakui bahwa Anda membutuhkan bantuan adalah langkah pertama yang paling penting. Jangan ragu untuk mencari dukungan; Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini.
2 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan