Katir/takut/cemas
Dok....knpa ya saya.. kawatir aja meskipun kawatirya sedikit .. dan kurang konsrntrasi dan fokus....tiap hari iktu kawartir terus tpi dikit...kawatirnya...perasany gk bisa lepas gitu mau akifitas apapun... hmpir 1 bln kualami ini
Dok....knpa ya saya.. kawatir aja meskipun kawatirya sedikit .. dan kurang konsrntrasi dan fokus....tiap hari iktu kawartir terus tpi dikit...kawatirnya...perasany gk bisa lepas gitu mau akifitas apapun... hmpir 1 bln kualami ini
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Raden Aji, terima kasih atas pertanyaan anda
Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat memahami perasaan Anda saat ini. Mengalami kecemasan, meskipun dalam tingkat yang sedikit, dapat menjadi pengalaman yang sangat mengganggu dan melelahkan. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan fokus pada aktivitas sehari-hari bisa membuat Anda merasa terjebak dalam siklus kekhawatiran yang tidak berujung. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan ada cara untuk mengatasi situasi yang Anda hadapi.:Mari kita coba untuk mengidentifikasi dan menganalisis situasi yang Anda alami. Kecemasan yang Anda rasakan selama hampir sebulan ini bisa jadi merupakan respons alami tubuh terhadap stres atau tekanan yang mungkin tidak Anda sadari. Kecemasan yang berkelanjutan dapat mengindikasikan adanya gangguan kecemasan, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan mental lainnya, seperti depresi, insomnia, atau bahkan masalah fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali bahwa perasaan ini bukanlah sesuatu yang sepele dan memerlukan perhatian.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda memiliki nilai yang sangat berharga. Perasaan cemas yang Anda alami tidak mendefinisikan siapa Anda. Anda adalah individu yang berharga dan layak mendapatkan dukungan serta pemahaman. Menghadapi kecemasan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menemukan cara untuk mengelolanya.
Ada beberapa pendekatan yang bisa Anda coba untuk mengatasi kecemasan ini. Salah satunya adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang berfokus pada mengubah pola pikir negatif dan perilaku yang berkontribusi pada kecemasan. Dalam CBT, Anda akan diajarkan untuk mengenali dan menantang pikiran-pikiran yang tidak realistis, serta menggantinya dengan pemikiran yang lebih positif dan realistis. Anda juga bisa mencoba teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga, yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan fisik Anda. Olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki atau bersepeda, dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan. Pastikan Anda juga mendapatkan tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam setiap malam, karena kurang tidur dapat memperburuk kecemasan. Menghindari alkohol dan kafein juga sangat dianjurkan, karena kedua zat ini dapat meningkatkan kecemasan.
Jika Anda merasa bahwa langkah-langkah ini tidak cukup membantu, saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan profesional. Seorang psikolog atau psikiater dapat memberikan terapi yang lebih terstruktur dan, jika diperlukan, meresepkan obat untuk membantu mengatasi gejala kecemasan Anda. Obat yang umum digunakan untuk gangguan kecemasan termasuk SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) seperti sertraline atau escitalopram, dengan dosis yang biasanya dimulai dari 50 mg untuk sertraline dan 10 mg untuk escitalopram. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat dan memahami efek samping yang mungkin terjadi, seperti mual, sakit kepala, atau perubahan berat badan.
Saya juga ingin mendorong Anda untuk berbicara dengan orang-orang terdekat Anda. Dukungan dari teman dan keluarga dapat sangat membantu dalam mengatasi perasaan cemas. Jangan ragu untuk berbagi apa yang Anda rasakan; terkadang, hanya dengan berbicara tentang perasaan kita dapat mengurangi beban yang kita rasakan.
Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti hobi atau kegiatan baru yang dapat mengalihkan perhatian Anda dari kecemasan. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk melepaskan hormon oksitosin, yang berfungsi sebagai pereda stres alami. Menulis jurnal juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengekspresikan perasaan Anda dan memahami pola kecemasan yang Anda alami.
Ingatlah bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, dan setiap orang memiliki masa-masa sulit. Namun, Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mencari bantuan adalah langkah yang sangat berani dan positif. Anda layak mendapatkan dukungan dan perawatan yang Anda butuhkan.
Saya ingin mengakhiri dengan mengingatkan Anda bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda. Teruslah berjuang, dan ingat bahwa setiap langkah kecil menuju pemulihan adalah pencapaian yang berarti. Anda memiliki potensi untuk merasa lebih baik, dan saya percaya Anda akan menemukan jalan menuju kesejahteraan.
Related content