🔥 Diskusi Menarik

Introvert

Sy sindi,sy punya masa lalu yg buruk tentang cinta,sy mencintai nya tpi tdak di restui orang tua,,akirnya sy minta putus skolah dan tdak mau punya temen baru,,dan sy stres dan slalu menangis,dan menyendiri,akirnya saya memilih untuk pisah dan mengalah pada orang tua,,,smpai pada akhirnya sy memilih orang yg mau sm sy,,dan berharap bisa menyembuhkan luka sy,sdah jalan 10 tahun,,suami sy dewasa dan perilaku sy sprti anak²,,kadang mau cerita smua keluhan,tpi sprti tdak ada yg searah dgn pemikiran ku,,kini sy jdi penyediri,introvert,mudah emosi,,dan tak tahu cara berinteraksi,,smoga sy bisa sembuh dari smua ini,,sy sayang sm suami sya yg slalu mnjaga sya

0
9
1 komen

1 komentar

Halo Sindi, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Oleh karena itu, untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Kenali pikiran, emosi, dan kekhawatiran yang muncul sehingga memicu anda berperilaku demikian. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan, tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan