🔥 Diskusi Menarik

ingin meninggalkan hubungan toxic

sore Dok, saya perempuan umur 26 tahun, saya menjalin hubungan hampir 2 tahun awal mula hubungan saya sangat baik dan saya merasa aman dan nyaman dengan hubngan saya yang sehat, tapi lama kelamaan pasangan saya yang berubah dan membuat saya kecewa hingga akhirnya hubungan yang sehat menjadi kekecewaan dan rasa curiga hingga saya mecari cara agar fikiran saya tenang dengan melihat hp pasangan sosial media nya saya lihat diam diam dan benar saja banyak hal yg sesuai dengan ekpektasi saya, nah Dok, saya rasa saya sulit menghilangkan kebiasaan ini hingga saya sempat mecari pelarian ke orang lain, dan ketahuan oleh pasangan saya, kenapa dia tidak menerima maaf saya seperti saya merima maaf dia dulu, saya curiga dan dia pun jadi curiga, saya merasa ingin sekali meninggalkan hubungan toxic ini, tapi sering saya mencoba tapi saya selalu gagal, saya merasa saya sayang dia dan tidak bisa kalo tidak sama dia Dok, yg akhirnya itu terus terus berulang nanti setiap kita ada masalah pasti selalu berujung saya yg pergi dan saya yg minta maaf ke pasangan saya, saya mau lepas Dok, saya mau hidup saya kembali normal, saya stress dan trauma hingga kehilangan nafsu makan dan berat badan saya, tapi di satu sisi saya selalu merasa saya butuh dia saya gabisa kalo ga sama dia..

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Dalam menjalani sebuah hubungan, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Selain itu, terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.

Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Anda berhak mengambil keputusan untuk kebahagiaan anda sendiri.


Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

6 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda berada dalam hubungan yang toxic dan merasa terjebak di dalamnya. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak harus tetap berada dalam hubungan yang membuat Anda merasa tidak bahagia dan merugikan diri sendiri.

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyadari bahwa Anda memiliki hak untuk merasa aman, bahagia, dan dihargai dalam hubungan. Jika hubungan Anda saat ini membuat Anda merasa stress, trauma, dan kehilangan nafsu makan, itu adalah tanda bahwa hubungan tersebut tidak sehat dan perlu diakhiri.

Penting untuk berbicara terbuka dengan pasangan Anda tentang perasaan Anda dan mencoba mencari solusi bersama. Namun, jika pasangan Anda tidak menerima maaf Anda atau tidak berusaha untuk memperbaiki hubungan, maka mungkin memang terbaik untuk meninggalkan hubungan tersebut.

Meninggalkan hubungan toxic mungkin tidak mudah, tetapi ingatlah bahwa Anda pantas mendapatkan hubungan yang sehat dan bahagia. Cari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan konselor untuk membantu Anda melewati proses ini. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dan bahwa ada orang-orang yang peduli dan siap membantu Anda.

Jika Anda merasa sulit untuk melepaskan hubungan ini, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis untuk membantu Anda mengatasi perasaan dan membangun kembali kepercayaan diri Anda. Anda memiliki hak untuk hidup bahagia dan sehat, jadi jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut.

Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?

6 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan