Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaHubungan yang berubah
halo dok dan semua, saya ingin bercerita tentang hubungan saya, yang dulu nya baik dan terasa nyaman bahagia berlangsung selama 4 Tahun, di akhir Tahun ini saya hamil dan kami pun sblum nya ldr 2 tahun bertemu 3bulan sekali, dan bulan ini dia datang cuti untuk melihat keadaan saya sekaligus persiapan bertanggung jawab menikahi saya, tapi yang saya lihat dia sudah banyak berubah , dari sifat dan perilakunya,, qt sudah tinggal bersama bulan pertama ini, tapi di rumah dia jarang berkomunikasi sama saya, sibuk dgn ponsel nya seharian membuang waktu dgn ponsel , kadang ngomong , dan hanya mendekati saya jika ingin berhubungan, setelah itu dia selalu menjauhi dan tidak bercerita dan tak perhatian sama skali, di titik puncak kemarin dia ingin jalan dengan teman2 nya tapi bukan saya tidak kasih saya hanya menanyakan bagaimana dengan saya yang hamil apa kamu tega meninggalkan sendirian drumah pdahal sudah 2kali saya ijinkan dan itu saya pun terpaksa tapi dia tidak ada rasa perduli meninggalkan saya sendirian di malam hari,, dan jawaban nya hanya bilang dia seperti di penjara ,, dan di situ saya sangat sakit hati dan menanyakan balik bagaimana dengan keadaan saya, yang berusaha melayaninya merawatnya saya senang dan tidak merasa seperti di penjara di dalam rumah .. seharian saya menangis mungkin pengaruh karena saya hamil tapi dia tidak perduli saya menangis dan cuek bahkan saya tidak makan seharian ini dia tidak perduli, apa kah dia sudab tidak mencintai saya? Apa yang harus saya lakukan , saya sempat berpikir tidak ingin melanjutkan pernikahan tapi bagaimana dengan anak di perut saya nantinya 🥲🥲 saya sangat merasa tidak di di hargai dan di perdulikan .. saya tidak tau mau bertindak apa mohon saran nya🥲
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Dalam menjalani sebuah hubungan pacaran/ pernikahan, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata.
Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan lainnya antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi dengan pasangan.
Perlu disadari bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta saling menghargai. Saling mengenali dan memahami pula terkait bahasa cinta masing-masing.
Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan, pikiran, perasaan, perilaku, dbs), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.