🔥 Diskusi Menarik

Hubungan

Saya berumur 40tahun menikah selama 18tahun.Hari hari dalam pernikahan banyak diisi dengan air mata dan luka ,kami tidak bercerai karena suami mau untuk berubah.Tapi karena perubahan yang terlalu lama dan terus membuat luka.Hati saya kepada suami sudah tidak mencintai lagi.Sebagai ibu rumah tangga saya sering menghabiskan waktu dengan media sosial atau bermain gamee online.Dan disitulah terjadi hubungan dengan seorang laki lakii.Hubungan kamii seperti teman tapi mesra. Namun menjadi semakin meningkat menjadi bunga cinta.Pria itu tidak tahu jikka saya telah menikah dan memiliki 2 anak.Yangg dia tahu adalah terlalu banyak perbedaan antara kami beda suku agama ekonomi sehingga kami memutuskkan untuk menjaga jarak.Tapi hati saya hancur karena sudah lama mati tapi dihidupkan kembali olehnya.Sekarang semakin tidak ada cinta tersisa untuk suami.Tapi saya juga tidak bisaa meminta cerai demi anak.Sekarang saya kembali menjjadi mayat hidup.Apa yang bisa saya lakukan agar bisaa bahagia kembali dalam pernikahan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”, artinya lebih fokus menyampaikan “saya merasa hubungan kita terasa hambar, boleh gak kita ngobrol sambil mengingat perjuangan yang udah kita lewati?” bukan “kamu itu selalu menyalahkan dan tidak mau mengalah…..”.

Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.

Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan