Homesick dan mulai depresi

Dok perkenalkan saya Adalah seorang wanita sigle parent yang terpaksa Bekerja dikota perantauan .selain alasan mendapatkan pendapatan lebh ketimbang dikota asal.Ada faktor masa lalu yang harus saya hindari demi kesehatan mental saya .tetapi baru 4 bulan saya merasakan homesick ,merasa kesepian ,ingin bercerita ,ingin menangis ,berteriak tapi tidak ada tempat atau org yang mendengarkan.saya fikir dgn solusi saya rehat pulang sebentar bertemu dgn anak anak saya bisa mengobati rasa rindu saya .namn sebaliknya ,kembali kekota perantauan membuat ya semakin rindu keluarga apalgi anak2 saya .saya merasa menderita dokter .apakah jalan yang saya pilih ini salah ?saya mulai ragu atau putus asa

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
28
3

3 komentar

Halo Erika Meilia Sari, terima kasih atas pertanyaan anda


Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.

Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
@Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Terimakasih sekali dokter .saya selama ini tdk sadar dan bersyukur bahwa diri saya berharga .terlalu hanyut dalam luka yang dalam.dan mencoba bangkit tapi bayang2 luka Mash menempel.usaha menghibur diri,rehat dan pelarian sdh saya lakukan .saran dokter ini akan coba saya terapkan .walaupun hati saya bilang tdk mampu.saya butuh Konsul langsung dgn dokter /psikolog tapi ketidak mamouan saya untuk kearah sana

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Halo Adalah, saya memahami bahwa Anda sedang mengalami homesick dan merasa kesepian di kota perantauan. Situasi ini bisa sangat sulit, terutama sebagai seorang single parent yang jauh dari keluarga dan anak-anak Anda. Homesickness adalah perasaan rindu dan keinginan untuk kembali ke rumah atau bersama orang-orang yang Anda cintai.:

Penting untuk diingat bahwa perasaan homesick dan kesepian adalah hal yang wajar dan banyak orang mengalaminya ketika mereka berada di lingkungan yang baru. Namun, jika perasaan ini mulai mempengaruhi kesehatan mental Anda dan menyebabkan depresi, penting untuk mencari bantuan dan dukungan.

Berikut beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi homesickness dan perasaan kesepian:

  1. Cari dukungan sosial: Cobalah untuk terhubung dengan komunitas lokal atau teman-teman baru di kota perantauan Anda. Bergabunglah dengan kelompok atau organisasi yang memiliki minat yang sama dengan Anda. Ini dapat membantu Anda merasa lebih terhubung dan mengurangi perasaan kesepian.

  2. Jaga komunikasi dengan keluarga dan anak-anak Anda: Meskipun Anda jauh dari mereka, tetaplah terhubung melalui panggilan telepon, pesan teks, atau video call. Berbagi cerita, pengalaman, dan perasaan Anda dengan mereka dapat membantu mengurangi rasa rindu.

  3. Temukan kegiatan yang membuat Anda bahagia: Cari kegiatan atau hobi yang dapat mengisi waktu luang Anda dan memberikan kegembiraan. Ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari perasaan homesick dan memberikan kepuasan emosional.

  4. Jaga kesehatan mental Anda: Penting untuk menjaga kesehatan mental Anda dengan mengatur waktu istirahat yang cukup, makan makanan sehat, berolahraga, dan menjaga rutinitas harian yang seimbang. Jika perasaan depresi terus berlanjut atau memburuk, penting untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

  5. Pertimbangkan untuk mengunjungi keluarga Anda: Jika memungkinkan, rencanakan kunjungan singkat ke kota asal Anda untuk bertemu dengan anak-anak Anda. Ini dapat membantu mengurangi rasa rindu dan memberikan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama mereka.

Tentu saja, keputusan untuk kembali ke kota asal atau tetap tinggal di kota perantauan adalah keputusan yang harus Anda ambil sendiri. Pertimbangkan dengan hati-hati faktor-faktor seperti pendapatan, karier, dan kesejahteraan keluarga Anda. Jika Anda merasa sangat menderita dan ragu, mungkin berguna untuk berkonsultasi dengan seorang konselor atau terapis yang dapat membantu Anda menjelajahi perasaan dan pikiran Anda lebih dalam.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan ada dukungan yang tersedia untuk Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan berbicara dengan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang Anda alami. Semoga Anda dapat menemukan cara untuk mengatasi homesickness dan merasa lebih baik secara emosional.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan