Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaHelp Me!
Salam Dok, saya seorang anak sulung dri 4 bersaudara. Orangtua saya bercerai ketika saya berumur 19tahun, saat itu sangat berat untuk saya dan menjadikan saya takut untuk bersosialisasi dengan para tetangga dan kerabat jauh. Sy trlalu fokus untuk brtahan sndiri sampai saya melupakan adik saya yg saat itu masih berumur 6tahun. skrg adik saya sudah 15tahun dan dia lebih suka mengurung diri dikamar smbil bermain HP. Dia jarang berinteraksi bahkan dengan kami keluarganya dirumah. Saya ingin meminta bantuan, bagaimana dan apa yg harus saya lakukan untuk membantu adik saya supaya mau brsosialisasi dan brgaul sebaik mgkin dengan keluarga dan teman-temannya? Mohon bantuannya agar adik dan keluarga saya bisa harmonis dan bahagia 🙏
5 komentar
Terbaru
Halo dok saya ingin menjelaskan keluhan saya,saya adalah tipikal orang yang sangat sulit jatuh cinta tapi ketika saya jatuh cinta dan memiliki suatu permasalahan dalam hubungan saya terkadang mengalami sesuatu yang buat saya sulit melupakan seseorang kadang saya memilih menjauh dari keramaian dan jika saya berada di tempat yang ramai buat saya lebih memikirkan seseorang tersebut dan ini mengganggu konsentrasi saya saat beraktivitas dan saya juga sering mengalami sesak nafas dan tangan bergetar saat saya sudah tidak tahan terus terus memikirkan seseorang tersebut
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi peribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali. Sebaliknya, beberapa orang juga akan merasa terpuruk, menarik diri dari lingkungan, dan sebagainya.
Apabila anda melihat perilaku adik berubah dan merasa ada masalah, anda dapat mengajak ia untuk berbicara. Pembicaraan tidak harus langsung mengarah kepada permasalahan yang bersangkutan, tetapi dimulai dengan pembicaraan ringan dan santai, seperti “bagaimana kabarmu, ayo kita ngobrol berdua”, “belakangan ini kamu terlihat sedih atau lebih banyak diam, ada yang bisa aku bantu?”, “kayaknya ada yang lagi kamu pikiran, sini cerita sama aku”. Apabila sudah mengarah ke pembahasan terkait permasalahan, anda dapat menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang disampaikan, sehingga ia merasa mendapatkan kesempatan untuk bercerita secara jujur dan terbuka.
Sebagai orang terdekatnya, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah, serta validasi emosi dan pikiran yang diutarakan. Terkadang seseorang yang mengalami permasalahan tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaan seseorang tersebut kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Hal tersebut diharapkan dapat sebagai bahan introspeksi. Anda bisa saja menemui tantangan dan membutuhkan proses yang lama sampai yang bersangkutan dapat menerima kondisinya dan mulai melihat dari perspektif yang berbeda. Bantu ia mengenali dan mengembangkan potensinya. Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan professional ke psikolog dan psikiater agar segera tertangani dengan tepat.
Semoga dapat membantu ya
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa situasi keluarga Anda cukup rumit dan Anda ingin membantu adik Anda untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya. Berikut beberapa saran yang mungkin dapat membantu:Komunikasi terbuka: Mulailah dengan berbicara dengan adik Anda secara terbuka dan jujur. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda peduli dan ingin membantu. Dengarkan dengan empati dan berikan dukungan yang dia butuhkan.
Ajak dia untuk berpartisipasi: Dorong adik Anda untuk ikut serta dalam kegiatan keluarga. Ajak dia untuk makan bersama, menonton film, atau melakukan kegiatan lain yang dapat memperkuat ikatan keluarga.
Temukan minat bersama: Cari tahu minat atau hobi yang disukai oleh adik Anda. Bantu dia menemukan kegiatan yang dia nikmati, seperti olahraga, seni, atau klub di sekolah. Ini dapat membantu adik Anda merasa lebih nyaman dan terlibat dalam lingkungan sosial.
Dorong pertemanan: Ajak adik Anda untuk bertemu dengan teman-teman seumurannya di luar sekolah. Anda juga dapat mengundang teman-temannya ke rumah untuk menghabiskan waktu bersama. Ini dapat membantu adik Anda membangun hubungan sosial yang lebih kuat.
Dukungan keluarga: Melibatkan seluruh keluarga dalam membantu adik Anda. Bersama-sama, buat lingkungan yang mendukung dan ramah bagi adik Anda untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Bantuan profesional: Jika masalah sosialisasi adik Anda terus berlanjut atau memburuk, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan saran dan dukungan yang lebih khusus sesuai dengan kebutuhan adik Anda.
Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kecepatan dan cara yang berbeda dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial. Bersabarlah dan berikan waktu bagi adik Anda untuk tumbuh dan berkembang. Tetap memberikan dukungan dan cinta kepada adik Anda, dan semoga keluarga Anda dapat mencapai harmoni dan kebahagiaan yang diinginkan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Related content