Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyahalo dok, saya wanita umur 29 sudah menikah dan punya
halo dok, saya wanita umur 29 sudah menikah dan punya anak 1.
dari kecil saya selalu ingin mati, sampai detik ini.
ortu saya bercerai waktu kecil, hidup kami susah sampai ibu,saya dan kaka saya numpang tinggal dirumah saudara ibu.
disana, saya sadar saya dan keluarga dibully. ibu saya juga kelimpungan single parent dan punya toddler. saya cukup bandel(?) ketika kecil dan cukup dapat kekerasan fisik serta jadi alasan akan semua hal yg salah.
membuat saya jadi penakut dan self blaming.
sampai kuliah hidup saya berangsur baik. sangat baik. saya seperti dikompesasi oleh ibu saya dengan jalan2 keluar negeri 5x dan mendapapt fasilitas lain yg baik. tapi tetap rasa ingin mati itu selalu ada. membuat saya malas dan suka berbuat hal yg berbahaya (mengedarai dgn kecepatan tinggi).
jujur saya takut anak saya menerima ganguan mental yg saya hadapi.
saya juga tidak tau kenapa masih ingin mati sampai saat ini.padahal hidup saya sudah baik dan nyaman.
pikiran "ingin mati,ingin mati, ingin mati" terus berkecamuk dipikiran saya ketika senggang.
dan saya bersalah kepada semua orang dan menghindari semua orang.
saya benci semuannya dan saya sendiri.
saya tidak mau anak saya kehilangan ibunya tapi pikiran ingin mati selalu ada sampai detik ini.
apakah saya harus mengonsumsi obat penenag seperti teman saya ?
sungguh pikiran ingin mati mengiang2 sampai saya lelah dengan saat ini
2 komentar
Terbaru
Halo Rina Marta, terima kasih untuk pertanyaannya.
Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya. Namun, cara tersebut bukanlah coping yang tepat untuk dilakukan.
Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup.
Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Anda juga dapat menemukan aktivitas produktif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran negative anda. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga dapat membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya ingin mengawali percakapan ini dengan menyampaikan betapa pentingnya perasaan Anda dan bagaimana Anda merasa saat ini. Menghadapi keinginan untuk mati dan perasaan berat yang telah Anda bawa sejak kecil adalah hal yang sangat sulit. Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.Mari kita coba untuk memahami situasi yang Anda hadapi. Anda menyebutkan bahwa Anda mengalami masa sulit setelah perceraian orang tua Anda, dan meskipun hidup Anda membaik saat kuliah dengan dukungan dari ibu, perasaan ingin mati tetap ada. Ini menunjukkan bahwa ada luka emosional yang dalam yang mungkin belum sepenuhnya sembuh. Perasaan bersalah terhadap anak Anda dan kekhawatiran bahwa dia mungkin mewarisi gangguan mental yang Anda alami adalah hal yang sangat wajar, tetapi penting untuk diingat bahwa Anda adalah seorang ibu yang peduli dan mencintai anak Anda.
Dalam konteks ini, ada beberapa kemungkinan diagnosis yang bisa dipertimbangkan, seperti depresi berat atau gangguan kecemasan. Risiko dan konsekuensi dari kondisi ini bisa sangat serius, termasuk potensi untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Penting untuk diingat bahwa perasaan ini tidak mencerminkan nilai diri Anda. Anda adalah individu yang berharga, dan keberadaan Anda di dunia ini memiliki makna yang dalam, terutama bagi anak Anda.
Saya ingin mengajak Anda untuk mempertimbangkan beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu mengatasi perasaan ini. Salah satu pendekatan yang bisa sangat bermanfaat adalah terapi kognitif perilaku (CBT). Dalam CBT, Anda akan diajarkan untuk mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin memperburuk perasaan Anda. Anda juga bisa mendapatkan dukungan dari terapi psikodinamik, yang dapat membantu Anda memahami akar dari perasaan dan pengalaman masa lalu yang mungkin memengaruhi keadaan emosional Anda saat ini.
Jika Anda merasa perlu, ada juga pilihan untuk mempertimbangkan pengobatan. Obat antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft) bisa diresepkan oleh dokter. Dosis awal biasanya berkisar antara 20 mg per hari, tetapi ini harus selalu dibicarakan dengan dokter Anda. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk mual, insomnia, atau perubahan berat badan. Penting untuk mendiskusikan semua ini dengan profesional kesehatan mental yang dapat memberikan panduan yang tepat.
Saya juga ingin mendorong Anda untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai bisa sangat membantu. Anda tidak perlu menghadapi semua ini sendirian. Selain itu, bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang memahami pengalaman Anda bisa memberikan rasa keterhubungan yang sangat dibutuhkan.
Ada beberapa aktivitas yang bisa Anda coba untuk membantu mengatasi perasaan ini. Menghabiskan waktu di alam, berolahraga, atau bahkan melakukan praktik mindfulness dan meditasi bisa membantu menenangkan pikiran Anda. Menulis jurnal tentang perasaan Anda juga bisa menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan diri dan memahami emosi yang Anda alami.
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan profesional. Seorang psikolog atau psikiater dapat memberikan bantuan yang lebih mendalam dan terarah. Jika Anda merasa dalam keadaan darurat atau memiliki pikiran untuk melukai diri sendiri, penting untuk segera mencari bantuan. Anda bisa menghubungi layanan darurat atau hotline kesehatan mental yang tersedia.
Hidup memang penuh dengan tantangan dan kesulitan, tetapi penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki nilai dan potensi yang unik. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi masa-masa sulit ini, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian, dan ada banyak orang yang siap mendukung Anda dalam perjalanan ini.
Akhir kata, saya ingin mengingatkan Anda bahwa Anda berharga dan layak mendapatkan kebahagiaan. Teruslah berjuang, dan ingatlah bahwa ada cahaya di ujung terowongan. Anda memiliki dukungan yang bisa Anda andalkan, dan saya di sini untuk membantu Anda melalui proses ini.
Related content