Hallo dok, saya ingin menanyakan perihal perilaku istri sayang yang
Hallo dok, saya ingin menanyakan perihal perilaku istri sayang yang sangat sering tiba2 marah, emosi meledak2, bahkan mencari2 kesalahan
Saya sudah pernah membawa istri saya ke Sp.kj tapi belum ada perbaikan
Istri saya memang punya riwayat lingkungan keluarga yang memang dingin dan susah untuk diajak untuk berkomunikasi, punya trauma dari masa kecil dan dari pasangan sebelumnya, lalu memang istri saya susah untuk bercerita ke siapapun karena dia mengatakan tidak percaya siapa2
Saya sebagai pasangannya mengerti kondisinya, saya mencoba mendengarkan memberi solusi, menjelaskan apabila ada salah paham tapi selalu saja terbantah oleh pikiran yang dibuatnya sendiri.
Saya sempat membaca beberapa artikel dan jurnal tentang othello syndrome tapi saya tida berani untuk menegakkan dx tersebut, apakah saran dokter untuk yang harus saya lakukan terhadap istri saya? Dengan kondisi istri saya tidak mau dibawa lagi periksa ke Sp.Kj, malah dibilang saya yang harus diperiksa ke Sp.Kj, terimakasih dokter 🙏🏻
Halo Rizky Wahyu Saputra, terima kasih untuk pertanyaan anda
Mendampingi pasangan (sebagai caregiver) tentunya membutuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra karena melakukan 2 hal sekaligus, yaitu merawat pasangan dan tetap merawat kebutuhan diri sendiri agar dapat mengelola stres dengan baik. Dengan demikian, keduanya bisa tetap berfungsi optimal dalam menjalani keseharian.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, dukungan yang anda berikan sebagai pasangan dapat membantunya untuk lebih adaptif menjalani peran sebagai istri.
Anda dapat memulai dengan mengajak istri anda konsultasi langsung ke psikolog agar memperoleh pendampingan secara professional serta memperoleh gambaran kondisinya saat ini. Jika diperlukan, psikolog nantinya akan memberikan rujukan ke Psikiater agar mendapatkan penanganan dengan obat-obatan. Selanjutnya, anda juga perlu memperluas pencarian informasi dan mengedukasi diri terkait gangguan kejiwaan yang dialami oleh pasangan anda kepada psikolog/ psikiater yang menanganinya. Dengan demikian, anda jadi mengetahui kondisi istri yang sebenarnya, faktor pemicu kekambuhan, serta gejala-gejala yang dialami termasuk gejala awal ketika akan kambuh, dan sebagainya.
Anda juga dapat mengajak pasangan untuk beraktivitas secara rutin, dan sebaiknya tetap aktif mengikuti aktivitas sosial di lingkungan sehingga ia tetap merasa berharga dan berdaya. Selain itu, anda juga dapat menanyakan kekhawatiran dan kegelisahan pasangan, dengarkan semua yang disampaikan tanpa menghakimi. Kemudia anda dapat menunjukkan dukungan seperti “bagaimana pun kondisimu, saya tetap ada disampingmu. Kamu tidak sendirian” atau bisa mananyakan “apa yang kamu harapkan dari saya sebagai pasangan? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu kamu?” (sebaiknya diberikan pelukan hangat agar merasa lebih tenang). Dengan kata lain, kembangkan komunikasi terbuka dan hangat agar saling mengetahui dan memahami kondisi masing-masing, serta meminimalisir kesalahpahaman. Apabila istri menunjukkan gejala menyakiti diri sendiri atau orang lain, maka sebaiknya jauhkan benda-benda tajam atau berbahaya.
Semoga membantu ya
Melihat dari cerita Anda, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya, seperti trauma masa lalu, kesulitan komunikasi, atau mungkin ada masalah lain yang belum terungkap. Ciri-ciri istri yang tidak bahagia dalam rumah tangga, seperti gampang marah dan suka mengkritik, juga bisa menjadi pertimbangan. Karena istri Anda enggan untuk kembali ke psikiater, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba:
Related content