Hallo dok
Dok saya seorang suami yang istrinya sedang mengalami gangguan anxiety disorder
Apa yang saya harus lakukan untuk mensupport dia supaya gangguan tersebut berkurang
Karena dia mengancam untuk berpisah dan sebagainya
Dia pernah bilang itu disebabkan kesalahan saya dimasalalu
Tapi istri saya punya riwayat keturunan penyakit mental dari nenek serta ayahnya
Mohon pencerahannya dokter dan penanganan yang harus saya lakukan untuk mensupport istri saya dan bisa mengurangi beban mental beliau
Halo Ryan Syahputra, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi peribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali. Sebaliknya, beberapa orang juga akan merasa terpuruk, menarik diri dari lingkungan, dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa mendiagnosa kondisi mental seseorang, beserta penyebab kondisinya saat ini dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi orang tersebut oleh profesional, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa sendiri).
Sebagai orang terdekatnya, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah, serta validasi emosi dan pikiran yang diutarakan. Terkadang seseorang yang mengalami permasalahan tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Ajak berbicara dari hati ke hati mengenai kondisi, pikiran, dan perasaan yang dialami. Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaan seseorang tersebut kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Hal tersebut diharapkan dapat sebagai bahan introspeksi. Anda bisa saja menemui tantangan dan membutuhkan proses yang lama sampai yang bersangkutan dapat menerima kondisinya dan mulai melihat dari perspektif yang berbeda. Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan professional ke psikolog dan psikiater agar segera tertangani dengan tepat.
Semoga dapat membantu
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan beberapa saran untuk mendukung istri Anda yang mengalami gangguan kecemasan (anxiety disorder):Edukasi diri: Upayakan untuk memahami lebih dalam tentang gangguan kecemasan, termasuk gejala, penyebab, dan cara mengelolanya. Dengan memahami kondisi istri Anda, Anda akan lebih siap dalam memberikan dukungan yang tepat.
Komunikasi terbuka: Ajak istri Anda untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman yang dia alami. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi. Jangan lupa untuk menunjukkan empati dan pengertian.
Dukungan emosional: Berikan dukungan emosional yang kuat kepada istri Anda. Beri tahu dia bahwa Anda ada di sisinya dan siap mendukungnya melalui perjalanan ini. Jangan lupa untuk memberikan pujian dan dorongan ketika dia mengatasi tantangan yang dihadapi.
Bantu mencari bantuan profesional: Sarankan istri Anda untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan penanganan yang tepat dan membantu istri Anda mengelola gangguan kecemasannya.
Jaga kesehatan fisik dan mental: Dorong istri Anda untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Ajak dia untuk berolahraga, beristirahat yang cukup, dan menjalani gaya hidup sehat secara umum. Juga, pastikan dia mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan.
Hindari menyalahkan diri sendiri: Ingatlah bahwa gangguan kecemasan bukanlah kesalahan Anda atau siapa pun. Jangan menyalahkan diri sendiri atas kondisi istri Anda. Fokuslah pada memberikan dukungan dan mencari solusi bersama.
Jaga komunikasi yang baik: Teruslah berkomunikasi dengan istri Anda secara terbuka dan jujur. Diskusikan perasaan dan kekhawatiran Anda bersama-sama. Jangan biarkan masalah tidak terungkap dan berkembang menjadi konflik yang lebih besar.
Ajak istri Anda untuk bergabung dengan kelompok dukungan: Ada banyak kelompok dukungan yang dapat membantu istri Anda bertemu dengan orang-orang yang mengalami hal serupa. Bergabung dengan kelompok ini dapat memberikan dukungan tambahan dan memperluas jaringan sosialnya.
Jaga diri sendiri: Penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan diri sendiri. Carilah dukungan dari keluarga, teman, atau profesional jika Anda merasa terbebani. Anda tidak dapat memberikan dukungan yang baik jika Anda sendiri tidak sehat secara fisik dan mental.
Bersabar dan sabar: Proses pemulihan dari gangguan kecemasan membutuhkan waktu dan kesabaran. Ingatlah bahwa istri Anda sedang berjuang dengan kondisi yang sulit, dan dukungan Anda sangat berarti baginya. Tetaplah bersabar dan terus memberikan dukungan yang positif.
Ingatlah bahwa setiap individu memiliki pengalaman yang unik, jadi penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi istri Anda. Semoga saran ini dapat membantu Anda dalam mendukung istri Anda dan mengurangi beban mental yang dia alami.
Related content