🔥 Diskusi Menarik

Gangguan mental

Slamat siang hello sehat.

Perkenalkan. Nama saya:

M.fauzi and Halim. Di Bekasi saya menikah sdh hampir 2 th ini. Seminggu setelah saya menikah. Ibu mertua saya memberitahukan ke saya.kalau anak y. (Istri saya ) terkena gangguan kejiwaan. Dan itu hampir setiap tahun di bln puasa mendekati lebaran. Awal y saya tdk ingin mempercayai. Namun 2 bln setelah pernikahan saya. Hal itu pun benar terjadi. Istri saya bicara y seperti anak kecil. Selalu mengingat" masa lalu. Berhalusinasi dan gerakan y pun lamban seperti anak kecil baru berdiri/berjalan . Th lalu kluarga y bawa ke rmh sakit duren sawit. 2 Minggu di pulangkan rmh sakit. Karna wabah covid. Tdk bisa lama di rawat. Dengan referensi obat dari rmh sakit/Dokter. Perlahan" akhir y sembuh. Dan bisa beraktifitas kembali. Ternyata di th ini dia kambuh lagi. Dia sangat takut saya bawa ke rmh sakit. Selalu menangis dan teriak gak mau. Saya bingung langkah/cara apa yg harus saya ambil ? Sedangkan obat yg th lalu dari Dokter/rs saya lupa mencatat nama y . Saya benar" di buat y strees. SABAR itu sdh saya lakukan. Berkomunikasi yg baik dan halus. Itupun sdh saya lakukan. Tolong arahan & nasehat y untuk masalah saya ini 🙏. Terimakasih



2
1 komen

1 komentar

Halo Abdul Halim, terima kasih untuk pertanyaan anda


Mendampingi pasangan dengan gangguan jiwa (sebagai caregiver) tentunya membtuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra karena melakukan 2 hal sekaligus, yaitu merawat pasangan dan tetap merawat kebutuhan diri sendiri agar dapat mengelola stres dengan baik. Dengan demikian, keduanya bisa tetap berfungsi optimal dalam menjalani keseharian.


Anda dapat memulai dengan memperluas pencarian informasi dan mengedukasi diri terkait gangguan kejiwaan yang dialami oleh pasangan anda kepada psikolog/ psikiater yang menanganinya. Dengan demikian, anda jadi mengetahui kondisi istri yang sebenarnya, faktor pemicu kekambuhan, serta gejala-gejala yang dialami termasuk gejala awal ketika akan kambuh, dan sebagainya.


Anda juga dapat mengajak pasangan untuk beraktivitas secara rutin, dan sebaiknya tetap aktif mengikuti aktivitas sosial di lingkungan sehingga ia tetap merasa berharga dan berdaya. Selain itu, anda juga dapat menanyakan kekhawatiran dan kegelisahan pasangan, dengarkan semua yang disampaikan tanpa menghakimi. Kemudia anda dapat menunjukkan dukungan seperti “bagaimana pun kondisimu, saya tetap ada disampingmu. Kamu tidak sendirian” atau bisa mananyakan “apa yang kamu harapkan dari saya sebagai pasangan? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu kamu?” (sebaiknya diberikan pelukan hangat agar merasa lebih tenang). Apabila istri menunjukkan gejala menyakiti diri sendiri atau orang lain, maka sebaiknya jauhkan benda-benda tajam atau berbahaya.


Terkait istri yang tidak bersedia diajak ke professional, anda dapat membantu dengan mengunjungi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sesuai dengan BPJS yang bersangkutan dengan membawa identitas istri dan BPJSnya (sebaiknya persiapkan pula KK sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu diperlukan). Ikuti saja arahan dari fasyankes tersebut hingga memperoleh rujukan ke psikiater sebelumnya. Pasien yang sudah pernah terdaftar sebelumnya memiliki catatan rekam medis terkait kondisinya yang dilaporkan oleh psikiater, termasuk obat-obat yang pernah diresepkan. Dengan demikian anda dapat berkonsultasi dengan psikiater terkait kondisi saat ini, agar dapat diresepkan kembali obat yang sesuai.

Semoga membantu ya


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan