Gangguan kecemasan yang berlebihan.
Saya memiliki saudara yang memiliki tingkat kecemasan berlebihan pada saat dia di tanya sesuatu oleh gurunya dia akan menangis lebih dulu tanpa tau apa yang akan ditanyakan dan lagi pada saat dia maju kepan kelas untuk menampilkan sesuatu dia juga akan merasakan kecemasan, gugup dan menangis tanpa sebab. Bagaimana cara mengatasi anak yang seperti itu?
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya faktor genetik, pengalaman traumatis, sering menerima kritikan, penolakan atau disalahkan, dan sebagainya. Dengan demikian, diperlukan untuk mengetahui sumber kecemasan itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa mendiagnosa kondisi mental seseorang, beserta penyebab kondisinya saat ini dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi orang tersebut oleh profesional, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa sendiri).
Sebagai orang terdekatnya, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah, serta validasi emosi dan pikiran yang diutarakan. Terkadang seseorang yang mengalami kondisi tertekan/ terancam tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Ajak berbicara dari hati ke hati mengenai kondisi, pikiran, dan perasaan yang dialami. Bantu ia mengenali kekhawatirannya apakah rasional atau irasional dengan menuliskan seluruh pikiran yang membuat ia merasa cemas sehingga dapat dilihat secara objektif. Selanjutnya, bantu ia untuk memilah dan memilih pikiran yang perlu dipertahankan dan pikiran yang tidak perlu dengan mencari alternatif pikiran lain yang dihadapkan dengan fakta yang ada.
Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaannya kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Hal tersebut diharapkan dapat sebagai bahan introspeksi. Anda bisa saja menemui tantangan dan membutuhkan proses yang lama sampai yang bersangkutan dapat menerima kondisinya dan mulai melihat dari perspektif yang berbeda. Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan professional ke psikolog dan psikiater agar segera tertangani dengan tepat.
Semoga dapat membantu, salam sehat
terima kasih telah mengupayakan yang terbaik