Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaGangguan kecemasan (GAD)
Malam dok. Sy di diagnosa gad, awal gejala fisik yg saya alami cuman sesak nafas, tp setelah di diagnosa lama kelamaan gejala fisik sy bertambah seperti rahang cepat pegal, lengan juga, sering tiba2 merasa seperti kelaparan walaupun sudah makan disertai bagian punggung terasa panas dr dalam menjalar ke lengan dan dada juga tangan gemeteran dan kaki lemas. Apakah gejala tersebut memang bagian dr gangguan fisik dr GAD?
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perasaan cemas, takut, atau khawatir sangat wajar dialami oleh setiap individu. Akan tetapi, jika kondisi ini sangat mengganggu bisa saja mengarah ke gangguan kecemasan, maka segera untuk mencari bantuan dari professional agar segera tertangani dengan tepat.
Perlu diketahui bahwa gangguan kecemasan jenisnya beragam dan disertai dengan gejala yang berbeda pula tergantung jenis gangguan kecemasannya. Gangguan kecemasan juga disertai dengan gejala-gejala fisik, seperti sakit perut, napas menjadi pendek, keringat dingin, dada terasa sesak, mual, gemetar, sakit kepala, pusing dan sebagainya. Penyebab gangguan kecemasan juga belum diketahui secara pasti penyebabnya, sehingga akan berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan asesmen mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).
Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk menghadapi rasa cemas tersebut yaitu, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan cemas anda muncul (fokus pada napas masuk dan keluar) sehingga anda merasa tenang dan rileks kembali. Anda juga dapat menyiapkan air minum
yang membantu anda lebih tenang. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani secara tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya bukan dokter, tetapi saya dapat memberikan informasi umum tentang gangguan kecemasan (GAD). GAD adalah kondisi di mana seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan dan kronis dalam berbagai situasi sehari-hari. Gejala fisik yang Anda alami seperti sesak nafas, rahang pegal, lengan pegal, kelaparan, panas di punggung yang menjalar ke lengan dan dada, gemetaran tangan, dan kelemasan kaki dapat menjadi gejala yang terkait dengan GAD.Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi tubuh secara fisik dan menyebabkan gejala seperti yang Anda sebutkan. Gejala fisik ini sering kali muncul sebagai respons tubuh terhadap kecemasan yang berlebihan. Ketika seseorang mengalami kecemasan, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat menyebabkan perubahan fisik seperti peningkatan detak jantung, pernapasan yang cepat, dan ketegangan otot.
Namun, penting untuk diingat bahwa gejala yang Anda alami juga dapat disebabkan oleh faktor lain. Untuk memastikan diagnosis yang akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap gejala Anda dan memberikan diagnosis yang tepat.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan pengobatan dan terapi yang sesuai untuk mengelola GAD. Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi obat-obatan seperti antidepresan atau obat penenang dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin mendapatkan saran medis yang lebih spesifik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental.
Related content