Fanatisme

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda

Mengagumi atau mengidolakan seseorang adalah hal yang wajar. Namun, bagi beberapa orang adanya rasa kesukaan dan kekaguman tersebut terasa lebih personal dan terobsesi berlebihan.

Pada dasarnya memiliki kekaguman terhadap idola tidak berbahaya, selagi dapat dibatasi sesuai kewajaran dan ditanggapi dengan bijaksana. Namun, segala sesuatu yang berlebihan bisa saja membawa dampak buruk. Batas sehat dan tidak sehat terletak pada “apakah kehidupan pribadi orang tersebut (penggemar) mulai terganggu?” misalnya menghabiskan waktu berlebihan buat mencari informasi terkini mengenai idola sehingga pendidikan/ pekerjaan terabaikan, menghabiskan uang untuk memiliki barang seperti idola/ membeli barang pribadi idola yang seharusnya buat kebutuhan hidup, dan lain sebagainya.

Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat dampak positif dibaliknya, seperti membantu remaja menemukan identitas diri, meningkatkan kepercayaan diri, bahkan beberapa sekumpulan penggemar (fans club) melakukan aksi sosial.

Dengan demikian, untuk mencegah dampak negatif yang mengarah ke patologis diperlukan kesadaran diri untuk membedakan hubungan sosial nyata dan hubungan parasosial (hubungan dengan idola). Hal tersebut tentunya memberikan kepuasan pada diri sendiri dan juga dapat memberikan kepuasan membangun hubungan sosial yang nyata dan sehat. Bagi para orang tua, sebaiknya menjalin relasi yang sehat dengan anak agar merasa puas dan cukup dengan hubungan di dunia nyata. Selain itu, bantu anak untuk memilih dan memilah hal positif yang bisa diambil dari idolanya.

Semoga membantu ya, salam sehat