Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaEmosi yang tidak terkontrol
Saya pernah beberapa kali kelepasan emosi berbicara kasar kepada anak. Dan membuat dia trauma. Apa yang harus saya lakukan untuk menghilangkan trauma anak? Terima kasih
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda.
Sebagai orang tua tentu mengupayakan hal terbaik dalam mengasuh anak. Beberapa orang tua masih menganggap bahwa memukul, membentak, dan mencubit digunakan sebagai cara untuk mendisiplinkan anak. Terkadang orang tua menerapkan cara ini untuk menghadapi perilaku rewel atau hanya sebagai pelampiasan kemarahan orang tua. Namun, perlu diketahui bahwa memukul, membentak dan mencubit anak justru memberikan dampak buruk bagi perkembangan psikologis anak.
Perlu diketahui bahwa dengan melakukan perilaku tersebut terhadap anak, maka anak berpotensi mengalami trauma yang berdampak pada emosi anak yang tidak stabil atau meledak-ledak, kemampuan daya ingat dan konsentrasi anak menjadi menurun, sering melamun dan mudah terkejut, serta menyebabkan anak mudah merasa curiga dan ketakutan. Selain itu, dampak lainnya yaitu anak akan mengalami kesulitan bersosialisasi karena merasa tidak percaya diri, serta akan merasa sulit untuk mengembangkan potensinya di kemudian hari. Memukul, membentak dan mencubit anak pada usia tersebut dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, dan juga secara tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi akademik anak. Anak juga dapat berpotensi untuk melukai dirinya sendiri, dan berperilaku kasar terhadap orang lain di sekitar. Dengan demikian tidak dianjurkan untuk memukul, memarahi anak berlebihan, atau membentak dalam mendidik anak karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan ke depannya yaitu, anda perlu mengenali kondisi diri anda, dan beristirahat jika mengalami kelelahan yang berlebihan agar tidak menjadikan anak sebagai objek pelampiasan. Anda juga tidak perlu ragu atau malu meminta bantuan pasangan, diskusikan dan bangun komunikasi terbuka dengan pasangan agar saling memahami kondisi masing-masing. Lakukan relaksasi pernapasan saat anda merasa marah agar lebih tenang dalam mengambil langkah selanjutnya. Selain itu, Pikirkan kembali apakah membentak anak tanpa alasan jelas adalah hal yang tepat atau tidak.
Yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak yaitu, terlebih dahulu sampaikan permintaan maaf anda kepadanya, ungkapkan perasaan bersalah yang anda rasakan sehingga anak memahami bahwa dia tidak bersalah dalam kondisi ini. Kemudian anda dapat membantu anak mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Anda juga dapat membantu anak agar mau berintraksi dengan lingkungan, berikan contoh cara bersosialisasi yang baik sesuai usianya. Anda perlu menghindari untuk melabeli anak sebagai anak pemalu atau sebagainya karena akan diafirmasi oleh anak dan mempertahankan karakter tersebut pada dirinya. Anda dapat menanyakan kekhawatiran anak yang menjadi alasannya tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Anda tidak perlu memarahi anak karena hanya akan membuatnya semakin tidak berani mencoba hal baru. Berikan apresiasi kepada anak apabila ia menunjukkan perkembangan, misalnya berupa pujian, pelukan dan sebagainya sehingga anak akan mempertahankan perilaku baiknya.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri atau anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.