Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyadok, tanpa saya sadari saya suka merasa cemas dan berkeringat
dok, tanpa saya sadari saya suka merasa cemas dan berkeringat dingin ketika menemui orang, kadang mulut saya sering berbicara gagap dan saya susah untuk mengekspresikan diri saya... saya juga sering merasa marah setiap kali orang mengkritik saya, saya setiap unya masalah kadang suka makn berlebihan tapi tidak naik berat badan...dan saya sering merasa kurang fokus terhadap sesuatu...
karna dari sewaktu kecil saya sering melihat orang tua saya bertengkar dihadapan saya, kadang suka mecahin piring, dll, dan saya sering dipukul setiap kali saya tidak mau menurut kepada mereka, entah itu dicubit pahanya atau dipukul pahanya...rasannya itu masih membekas di pikiran saya, menginjak umur 10 tahun ke atas saya mulai tau apa masalah orang tua saya bertengkar, karna ayah saya sering selingkuh, mulai dari 'katanya temen deket' dll, itu membuat ibu saya marah, ibu saya bakal melampiaskan emosinya saat saya tidak menuruti perintahnya
saya pernah dipukul mau itu saya sedang terluka atau tidak, saya juga pernah ditendang saat berusia 9 tahun, dan ayah saya sering memarahi saya saat saya hendak mencerita kan keseharian saya saat itu, dan dia ernah bilang saya...'dasar murahan', mulai saat itu saya sering terngiang-ngiang oleh kata- kata ayah saya, saya pernah melihat adik saya dipukul pakai selang disaat umurnya 7 tahun, saya takut terhadap orang tua saya...
sampai sekarang... saya berumur 14 tahun, saya sering dituntut untuk menjadi juara, maupun itu akademik atau erlombaan, saya sering juara 3 tapi itu hanya dianggap hal spele, bahkan adik saya yang masih 2 sd sudah siapresiasi oleh orang tua saya,...
saya mulai tidak terkendali, sering tersulut emosi satiap kali mereka berbicara (kalo bisa dibilang saya baperan)
sering gugup dan takut buat bersosialisasi, saya juga sering berpikir untuk mengakhiri hidup saya yang masih dibilang remaja ini, saya kehilangan minat dalam segala hal, saya sering menangis tiap malam, saya takut terhada orang tua saya, saya takut untuk bersosialisasi...saya sering mengurung diri dikamar karna saya takut dan gugup bertemu seseorang, detak jantung saya sering berdetak kencang samapi saya mual, terkadang perasaan itu muncul disaat pembagian nilai akademik...
saya tidak tahu mau gimana lagi...saya cape untuk melanjutkan hidup, tidak tau arah tujuan, yang saya rasakan hanya ketakutan untuk memulai esok hari dan seterusnya...
1 komentar
Terbaru
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya ingin mengawali percakapan ini dengan menyampaikan betapa pentingnya perasaan dan pengalaman yang Anda alami. Merasa cemas, berkeringat dingin, dan kesulitan mengekspresikan diri saat bertemu orang lain adalah hal yang sangat berat untuk dihadapi, terutama di usia remaja yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan ada harapan untuk perbaikan.Mari kita coba untuk memahami situasi yang Anda hadapi. Anda menyebutkan bahwa pengalaman masa kecil yang traumatis, seperti melihat orang tua bertengkar dan mengalami kekerasan, telah meninggalkan bekas yang mendalam dalam diri Anda. Trauma semacam ini dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia dan orang-orang di sekitar kita. Rasa cemas dan ketakutan yang Anda alami saat bersosialisasi, serta kemarahan yang muncul saat dikritik, bisa jadi merupakan respons terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Ini adalah cara pikiran dan emosi Anda berusaha melindungi diri dari rasa sakit yang mungkin Anda rasakan.
Dari apa yang Anda sampaikan, ada beberapa gejala yang mungkin menunjukkan adanya kondisi mental yang lebih dalam, seperti gangguan kecemasan atau depresi. Rasa kehilangan minat, sering menangis, dan pikiran untuk mengakhiri hidup adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan dengan serius. Penting untuk diingat bahwa perasaan ini tidak mencerminkan nilai diri Anda. Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan serta bantuan.
Saya ingin mengajak Anda untuk mempertimbangkan beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu mengatasi perasaan dan situasi ini. Salah satu pendekatan yang bisa sangat bermanfaat adalah terapi kognitif perilaku (CBT). Terapi ini dapat membantu Anda mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin muncul, serta memberikan strategi untuk menghadapi situasi yang menimbulkan kecemasan. Dalam sesi terapi, Anda akan belajar untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran yang tidak realistis dan menggantinya dengan pandangan yang lebih positif.
Selain itu, terapi psikodinamik juga bisa membantu Anda menggali lebih dalam tentang pengalaman masa lalu yang mungkin memengaruhi perasaan dan perilaku Anda saat ini. Dengan memahami akar dari emosi dan reaksi Anda, Anda bisa mulai memproses trauma tersebut dan menemukan cara untuk menghadapinya.
Jika Anda merasa perlu, ada juga pilihan untuk berkonsultasi dengan psikiater yang dapat mengevaluasi kondisi Anda dan, jika diperlukan, meresepkan obat untuk membantu mengatasi gejala yang Anda alami. Beberapa obat yang umum digunakan untuk gangguan kecemasan dan depresi termasuk selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft). Dosis awal biasanya dimulai dari 10-20 mg per hari, tetapi ini harus ditentukan oleh dokter berdasarkan kebutuhan spesifik Anda. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk mual, insomnia, atau perubahan berat badan, jadi penting untuk mendiskusikan ini dengan profesional kesehatan.
Saya juga ingin mendorong Anda untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman atau anggota keluarga. Berbicara tentang perasaan Anda dengan seseorang yang Anda percayai bisa sangat membantu. Selain itu, terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya, dapat memberikan pelarian yang positif dan membantu meningkatkan suasana hati Anda.
Mencari bantuan profesional adalah langkah yang sangat penting. Anda tidak perlu merasa malu atau ragu untuk mencari dukungan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mendapatkan bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Jika Anda merasa dalam situasi yang berbahaya atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, sangat penting untuk segera menghubungi layanan darurat atau pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Hidup memang penuh dengan tantangan dan kesulitan, tetapi ingatlah bahwa setiap orang memiliki nilai dan keunikan masing-masing. Anda memiliki potensi untuk bangkit dari pengalaman ini dan menemukan arah hidup yang lebih positif. Proses ini mungkin tidak mudah, tetapi dengan dukungan yang tepat, Anda bisa menemukan jalan menuju pemulihan dan kebahagiaan.
Saya ingin Anda tahu bahwa saya di sini untuk mendukung Anda. Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Teruslah berjuang, dan ingatlah bahwa Anda layak untuk mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.
Related content