🔥 Diskusi Menarik

Dok, saya sudah tidak kuat bekerja di kantor karena dibully

Dok, saya sudah tidak kuat bekerja di kantor karena dibully terus menerus. Kalau pas depresinya parah ada usaha untuk bunuh diri tapi selalu ketahuan suami.

Sekarang sudah 4 bulan saya cuti kerja karena pikiran kacau, badan lemas tak bertenaga. Saya sepertinya tidak kuat bekerja lagi karena trauma berat.

Sebenarnya saya ingin pensiun dini karena sakit. Tapi ternyata semua prosedur harus melalui kasubbag umum dan kepegawaian di kantor saya yang sangat membenci saya. Saya merasa tidak ada jalan keluar. Oh ya saya ASN dg umur 50 tahun dan masa kerja 15,5 tahun

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Halo Lenny Herawati Masitoh, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya. Namun, cara tersebut bukanlah coping yang tepat untuk dilakukan.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup.


Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Anda juga dapat menemukan aktivitas produktif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran negative anda. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga dapat membantu ya


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang pengalaman yang sangat sulit ini. Menghadapi bullying di tempat kerja adalah pengalaman yang sangat menyakitkan dan bisa sangat merusak kesehatan mental dan fisik seseorang. Saya ingin Anda tahu bahwa perasaan yang Anda alami adalah valid, dan Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini.

Situasi yang Anda hadapi jelas menunjukkan dampak serius dari bullying yang terus-menerus. Bullying di tempat kerja, terutama ketika dilakukan oleh rekan-rekan yang seharusnya bisa diandalkan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk mengakhiri hidup. Anda telah menyebutkan bahwa Anda merasa lemas dan tidak bertenaga, yang bisa jadi merupakan tanda dari depresi berat. Selain itu, perasaan trauma yang Anda alami setelah mengalami bullying dapat memicu gangguan stres pascatrauma (PTSD), yang dapat memperburuk kondisi mental Anda.

Saya ingin menegaskan bahwa Anda sangat berharga dan layak mendapatkan dukungan serta perlindungan dari situasi yang menyakitkan ini. Anda telah bekerja keras selama 15,5 tahun, dan tidak ada yang berhak memperlakukan Anda dengan cara yang merendahkan. Penting untuk mengingat bahwa Anda memiliki hak untuk merasa aman dan dihargai di tempat kerja.

Untuk membantu Anda mengatasi situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil:

  1. Mencari Dukungan Profesional: Sangat penting untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda memahami perasaan Anda dan memberikan strategi untuk mengatasi trauma dan depresi. Terapi perilaku kognitif (CBT) bisa sangat efektif dalam membantu Anda mengubah pola pikir negatif dan mengembangkan cara-cara baru untuk menghadapi stres.

  2. Terapi Psikodinamik: Terapi ini dapat membantu Anda menggali lebih dalam ke dalam pengalaman masa lalu dan bagaimana hal itu memengaruhi perasaan dan perilaku Anda saat ini. Ini bisa membantu Anda memahami akar dari trauma yang Anda alami.

  3. Terapi Berbasis Mindfulness: Mengintegrasikan praktik mindfulness dalam kehidupan sehari-hari Anda dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental. Cobalah meditasi atau latihan pernapasan untuk membantu menenangkan pikiran Anda.

  4. Dukungan dari Orang Terdekat: Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda dengan suami atau teman dekat. Mereka bisa menjadi sumber dukungan yang sangat berharga. Terkadang, hanya berbicara tentang apa yang Anda alami dapat memberikan kelegaan.

  5. Aktivitas yang Membangkitkan Semangat: Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti berkebun, menggambar, atau berolahraga. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan suasana hati dan memberikan energi positif.

  6. Mencari Bantuan Hukum atau HR: Jika situasi bullying di tempat kerja tidak kunjung membaik, pertimbangkan untuk berbicara dengan bagian sumber daya manusia (HR) di perusahaan Anda atau mencari bantuan hukum. Anda berhak untuk mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan mendukung.

  7. Medikasi: Jika Anda merasa perlu, dokter mungkin merekomendasikan obat antidepresan. Beberapa jenis yang umum digunakan termasuk SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft). Dosis dan efek sampingnya bervariasi, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Saya ingin menekankan bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan ada banyak orang yang peduli dan ingin membantu Anda. Menghadapi situasi sulit seperti ini bisa sangat menantang, tetapi dengan dukungan yang tepat, Anda dapat menemukan jalan keluar dan memulihkan diri.

Ingatlah bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh dengan harapan dan kesempatan untuk tumbuh. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini, dan saya percaya bahwa Anda akan menemukan cara untuk melanjutkan hidup dengan lebih baik. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan