🔥 Diskusi Menarik
Cemas..menangis..pikiran negatif. Daya ingat menurun..sulit fokus konsen.kehilangan arah tujuan .perasaan tak berdaya . Berkecil hati dan mengeluh
... Lihat Lainnya
saya pernah baik dan peduli sama orang tapi orang yang sudah saya kasih baik malah merugikan finansial saya dan saya merasa emosi dan di tipu serta
... Lihat Lainnya
Istri saya selalu merendahkan saya dan lebih sering marah/emosional stlah kjadian ada orng ke3.jd lbh tantrum .sampe" sy bingung hrs berbuat apa do
... Lihat Lainnya
Saya ibu yg sekrang mempunyai anak satu satunya. Ank saya mengalami trauma sering di pukul bapaknya dia mengalami issue menthal setelh konsul ke d
... Lihat Lainnya
Dok, saya sering merasa cemas, gelisah, takut dibohongi dan dikecewakan trutama oleh suami. Saya sering merasa takut ketika suami pulang terlambat.
... Lihat Lainnya
Dok apa akibat dari sering masturbasi buat mental dan fisik
2 komentar
Terbaru
Iklan
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Ghei Kamdes, terima kasih untuk pertanyaannya.
Pada saat seseorang memasuki masa pubertas mulai muncul keingintahuan terkait seksualitas. Masturbasi merupakan suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan memberikan ransangan pada organ genital agar mendapatkan kenikmatan atau kepuasan seksual. Hal ini sebenarnya normal dilakukan selagi dapat membatasi diri, misalnya tidak melakukan di tempat umum, tidak dilakukan pada orang lain, dan sebagainya. Adapun manfaat dari masturbasi yaitu bisa menjaga mood. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masturbasi yang dilakukan secara berlebihan, maka akan menyebabkan kecanduan yang berdampak pada fisik dan mental, seperti mudah merasa lelah, sering menyendiri, depresi, kesulitan tidur, sulit mengontrol emosi, sulit berkonsentrasi dan sebagainya.
Sejauh ini metode yang dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kecanduan ini, yaitu mengurangi atau menghentikan segala aktivitas yang berkaitan dengan pornografi dan masturbasi. Bisa saja dengan mengalihkan dorongan seksual ke aktivitas produktif lainnya, seperti berolahraga, beribadah, aktif dalam kegiatan sosial, bercengkrama dengan kerabat, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan/ hobi bagi anda. Anda juga perlu mengaplikasikan pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup dan teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi dengan gizi seimbang, serta melatih diri untuk mengelola stress. Proses tersebut dibutuhkan kekonsistenan dan komitmen terhadap diri sendiri sehingga secara perlahan menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Masturbasi dalam batas wajar umumnya tidak berbahaya dan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, seperti mengurangi stres dan membantu tidur lebih nyenyak. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, dapat menimbulkan beberapa masalah.:Dari segi fisik, masturbasi yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi atau infeksi pada organ genital. Pada pria, teknik yang kasar bisa berisiko cedera, seperti penis patah. Selain itu, jika aktivitas ini mulai mengganggu rutinitas harian, seperti pekerjaan atau hubungan sosial, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu mengurangi frekuensinya. Dari segi mental, kecanduan masturbasi dapat muncul jika seseorang merasa tidak bisa mengendalikan dorongan untuk melakukannya. Ini bisa menyebabkan perasaan bersalah, kecemasan, atau bahkan depresi. Jika Anda merasa bahwa masturbasi menjadi pelarian dari masalah lain, seperti kesepian atau stres, penting untuk mencari bantuan dari profesional, seperti dokter atau psikolog. Secara keseluruhan, masturbasi tidak berbahaya jika dilakukan dengan cara yang benar dan dalam batas yang wajar. Namun, jika Anda merasakan dampak negatif pada kesehatan mental atau fisik, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan saran yang tepat.
Related content