dissociative identity disorder
kenapa banyak orang sulit menerima keberadaan kami? i mean as an alters. be honest, kalaupun bisa, saya gak mau juga jadi alters. people dont know how hard to live in someone’s body. penyangkalan dari orang orang terdekat membuat kami juga meragukan kehadiran kami. rasanya seperti hidup diantara manusia yang punya raga dan gak bisa paham sama kondisi kami. i don’t know what to say, it’s hard :) please help
Halo Matthio Lauren Smith, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami dapat memahami kesulitan dan kekecewaan anda terhadap sekitar. Tentu tidak mudah menjalani keseharian dengan lebih dari 1 kepribadian. Kami sangat mengapresiasi upaya yang anda lakukan untuk tetap bertahan sampai saat ini.
Untuk itu anda dapat meluangkan waktu untuk mengenali kembali pemicu kekambuhan/ perubahan kepribadian yang anda alami sehingga dapat diminimalisir. Mungkin saja anda dapat menemui hambatan, tetapi bukan berarti upaya ini tidak dapat dilakukan. Kemudian anda dapat bergabung di komunitas peduli kesehatan mental/ komunitas DID yang ada di kota anda sehingga tidak merasa sendirian.
DID (Dissociative Identity Disorder) atau dikenal dengan kepribadian ganda adalah termasuk gangguan disosoatif, di mana gejala yang dialami sangat berpotensi untuk menggangu setiap area fungsi psikologis yang bersangkutan sehingga menghambat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Orang dengan kepribadian ganda dapat menghidupkan dua atau lebih kepribadian dalam dirinya yang berbeda satu sama lain, bahkan bertolak belakang. Kepribadian yang lain tersebut dikenal dengan istilah alter ego.
Adapun penyebab kepribadian ganda diduga akibat adanya pengalaman traumatis yang berulang di masa lalu, diantaranya pola asuh orang tua yang menimbulkan tekanan dan rasa takut, pelecehan atau kekerasan seksual, kekerasan emosional secara fisik atau verbal, dan lain sebagainya.
Berdasarkan kondisi yang anda ceritakan merupakan hal yang kompleks karena tidak terlepas dari kondisi mental dan fisik, sehingga intervensi yang dibutuhkan bisa dengan penanganan obat dan psikologis secara bersamaan.
Dengan menyadari perubahan perilaku/ kondisi diri yang anda alami, maka segera ke psikiater (mendapatkan penanganan medis/ obat) atau ke psikolog (mendapatkan penanganan psikoterapi). Sampaikan semua keluhan dan perubahan yang anda alami kepada psikolog/ psikiater, kemudian mereka akan menyesuaikan jenis perawatan yang anda butuhkan, termasuk dengan memberikan rujukan. Semoga membantu ya