Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaDi titik jenuh pernikahan
Assalamualaikum dr...
Saya seorang istri usia 38th dg 3 anak dan sdh menikah hampir 17th.suami sy 10th lebih tua usianya dr saya (48th) kenapa ya dok semakin ke sini sepertinya semakin dingin hubungan kami.dlm hati itu bawaannya sebel terus sama suami.kayaknya rasa cinta ini lama2 terkikis.yang saya tanyakan gmn ya dok supaya hubungan kami sama seperti awal- awal kami menikah dulu?apa memang diusia pernikahan kami lg difase titik jenuh kah?terimakasih sebelumnya dr....
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”, artinya lebih fokus menyampaikan “saya merasa hubungan kita terasa hambar, boleh gak kita ngobrol sambil mengingat perjuangan yang udah kita lewati?” bukan “kamu itu selalu menyalahkan dan
tidak mau mengalah…..”.
Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan konteks yang Anda berikan, tampaknya Anda mengalami titik jenuh dalam hubungan pernikahan Anda. Hal ini bisa terjadi pada pasangan yang telah menikah dalam waktu yang cukup lama dan mungkin terjadi perbedaan dalam kebutuhan, harapan, dan komunikasi antara Anda dan suami.Untuk mengatasi titik jenuh dalam hubungan pernikahan dan membangun kembali hubungan seperti awal-awal pernikahan, ada beberapa hal yang bisa Anda coba:
Komunikasi yang baik: Bicarakan secara terbuka dan jujur dengan suami mengenai perasaan Anda, kebutuhan Anda, dan harapan Anda terhadap hubungan. Dengarkan juga dengan baik apa yang ingin disampaikan oleh suami.
Waktu berkualitas bersama: Coba luangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan dan mempererat hubungan, seperti berkencan, liburan bersama, atau sekadar menghabiskan waktu quality time bersama.
Kembali ke akar masalah: Coba identifikasi akar masalah dari ketidakharmonisan dalam hubungan Anda. Apakah ada perbedaan nilai, harapan, atau kebutuhan yang belum terpenuhi?
Konseling pernikahan: Jika diperlukan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor pernikahan yang dapat membantu Anda dan suami untuk memahami masalah yang sedang dihadapi dan menemukan solusi yang tepat.
Jaga komitmen dan kesetiaan: Ingatkan diri sendiri dan suami tentang komitmen dan kesetiaan dalam pernikahan. Bekerja sama untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara Anda berdua.
Berdoa dan berusaha: Berdoa untuk mendapatkan petunjuk dan kekuatan dalam menjalani hubungan pernikahan yang sehat dan bahagia. Berusaha untuk terus memperbaiki dan memperkuat hubungan Anda dengan suami.
Setiap hubungan pernikahan pasti mengalami tantangan dan perubahan seiring berjalannya waktu. Penting untuk terus berkomunikasi, saling mendukung, dan bekerja sama untuk membangun hubungan yang harmonis dan bahagia. Semoga saran ini dapat membantu Anda dalam mengatasi titik jenuh dalam pernikahan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Related content