Deprsi/trauma keluarga

Trauma keluarga

Istri saya trauma dengan perlakun krluargayg dingin.. sehingga istri saya sllu cepat emosi dan diam terhadap saya.. saya sudah berusaha untuk memahaminya tapi kyanya diaseperti sudh tidak peduli . Apa yg hrus saya lakukan dok sebagai suami?

Tapi saya berusaha untuk mendengar keluhan istri, tapi istri sllu ingin saya pergi dan kadang minta cerai, sedangan saya mencintai dan tidak ingin pisah . Gmna solusinya ?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo Taufik, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”, artinya lebih fokus menyampaikan “saya merasa hubungan kita terasa hambar, boleh gak kita ngobrol sambil mengingat perjuangan yang udah kita lewati?” bukan “kamu itu selalu menyalahkan dan tidak mau mengalah…..”.

Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Sebagai seorang suami, Anda perlu bersabar dan memahami kondisi istri Anda yang mengalami trauma keluarga. Trauma ini bisa memicu emosi yang tidak stabil dan membuatnya menarik diri:

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  1. Cari tahu penyebab trauma: Cobalah untuk menggali lebih dalam mengenai pengalaman traumatis yang dialami istri Anda. Dengarkan ceritanya tanpa menghakimi dan tunjukkan empati.
  2. Beri waktu untuk meluapkan emosi: Jangan paksa istri Anda untuk selalu ceria atau positif. Biarkan dia meluapkan emosinya, termasuk marah atau sedih.
  3. Bangun komunikasi yang baik: Ajak istri Anda untuk berbicara secara terbuka tentang perasaannya. Hindari berdebat atau menyalahkan.
  4. Minta maaf jika bersalah: Jika Anda pernah melakukan kesalahan yang memperburuk trauma istri Anda, segera minta maaf dengan tulus.
  5. Cari bantuan profesional: Jika kondisi istri Anda tidak membaik, jangan ragu untuk mencari bantuan psikolog atau psikiater. Terapi dapat membantu istri Anda mengatasi trauma dan membangun mekanisme koping yang sehat. Selain itu, penting juga untuk:
  • Menunjukkan kasih sayang dan dukungan: Peluk, temani, dan berikan kenyamanan pada istri Anda. Yakinkan dia bahwa Anda akan selalu ada untuknya.
  • Menghindari hal-hal yang memperburuk situasi: Jangan terus menerus menanyakan masalahnya, menyepelekan perasaannya, atau bersikap acuh.
  • Bersabar: Proses pemulihan trauma membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan menyerah dan teruslah memberikan dukungan pada istri Anda. Jika istri Anda terus menerus meminta cerai, cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dan ungkapkan perasaan Anda yang sebenarnya. Jelaskan bahwa Anda mencintainya dan ingin memperjuangkan pernikahan ini. Namun, jika pada akhirnya istri Anda tetap ingin berpisah, Anda harus menghormati keputusannya.
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan