🔥 Diskusi Menarik

Depresi,stress,trauma,takut,bunuh diri

Saya baru nikah 6bln,ternyata dibelakang saya suami masih ada hubungan dengan masalalunya,semenjak saat itu sikap suami saya berubah sangat cepat,seakan akan saya tidak ada dihadapannya,saya ingin suami saya menjawab semua pertanyaan saya tetapi tidak ada jawaban sama sekali,mertua saya juga menjelekkan saya dihadapan suami saya,saya bingung,depresi tidak tau harus bagaimana lagi,setiap hari saya menangis,tidur tidak tenang,rasa ingin bunuh diri semakin tinggi,sering saya melukai diri sendiri karena saya sudah tidak tau harus bagaimana lagi,saya capek,saya trauma,saya takut semua menjadi satu. Apa lagi yang harus saya lakukan?


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi peribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali.


Namun, sebagian orang juga terkadang merasa pesimis ketika menghadapi masalah. Adanya tekanan hidup terus-menerus atau kegagalan yang berulang menyebabkan seseorang memunculkan pikiran-pikiran “tidak berdaya”, “hidup tidak lagi berarti”, “sudah tidak memiliki harapan hidup”, dan lain sebagainya.

Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya.


Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Anda juga dapat menemukan aktivitas yang dapat mengalihkan pikiran bunuh diri anda. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat.


Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi dan kurang mampu mengontrol emosi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih, untuk membantu anda mengambil keputusan dapat menuliskan di kertas terkait keuntungan dan kerugian hal tersebut. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik, atau meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana.

Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga. Semoga dapat membantu


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan