🔥 Diskusi Menarik

Depresi, trauma, mudah emosi, triggered

Saya adalah korban kekerasan dr orang tua saya ketika saya masih kecil sampai SMP. Lalu tiba2 saya dibully oleh teman2 SMP-SMA saya hanya krn bermasalah dgn 1 org, dimana pelaku melebih2kan masalah tsb, dan playing victim, pelaku adalah pribadi yg imagenya baik & mulutnya sangat manis. Guru menjudge saya tidak bs bergaul, pdhl saya dibully. Orang tua saya dan kakak saya jg menyalahkan saya, dianggap tidak bs bergaul krn saya pendiam. Kakak saya sangat toxic, mulutnya jahat sekali dan dia membela pelaku bullying. Orang yang saya anggap sebagai sahabat jg perlahan menjauhi saya dan menjadi akrab dgn pelaku bullying. Saya sangat benci dan menghindar dr permainan Truth or Dare, krn dulu teman2 mengubah permainan tsb menjadi Truth or Truth, dimana ketika permainan itu berlangsung, mereka selalu memojokkan saya dan membela pelaku bullying. Keluarga dan guru yang tidak supportif, tidak paham mental health & illness, lalu pembullyan yg saya alami, membuat saya merasa tidak berharga, tidak berguna, dan tidak dicintai, sampai saya ingin melakukan self harm & memikirkan berbagai cara untuk suicide. Ditambah saya prnh menjalani toxic relationship dgn mantan saya, dia mengatakan “kamu tidak pantas dicintai”.

Saya baru ke psikiater sekitar 2 tahun lalu dan dinyatakan depresi. Meski kejadian tersebut sudah belasan tahun yg lalu, sampai skrg saya blm bs memaafkan mereka semua, sampai skrg saya masih sering menangis & marah mengapa hal buruk tsb. Saya jg pernah dibully oleh atasan saya ketika saya bekerja. Sampai skrg saya selalu ke triggered ketika membaca kasus bullying, sampai mimpi buruk yaitu mimpi bahwa saya berada di kelas, dan semua teman sekelas menatap saya dgn tatapan benci.

Saya jg menjadi pribadi yg moody, tidak percaya dgn org, mudah tersinggung & marah yg meledak. Saya memiliki byk impian, cita2 dan hobby tp keluarga saya tidak support dan meremehkan, saya merasa kebahagiaan saya dirampas. Baru2 ini orang tua saya tidak setuju akan sesuatu hal yg sangat saya inginkan, dimana sebelumnya mereka pernah menjanjikan hal tersebut ke saya, itu membuat saya sangat kecewa, merasa dibohongi & diberikan harapan palsu, saya menangis setiap hari di kamar, menghindar dr mereka bahkan sampai memblock mereka di Whatsapp. Sampai sekarang saya terus menerus menangis krn merasa tidak dihargai dan tidak dicintai oleh teman dan keluarga

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan konteks yang Anda berikan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  1. Anda telah mengalami berbagai bentuk trauma dan perundungan sejak masa kecil hingga dewasa, yang telah berdampak pada kondisi mental dan emosional Anda.
  2. Anda mengalami depresi dan memiliki gejala-gejala seperti mudah tersinggung, marah yang meledak, dan kesulitan dalam percaya pada orang lain.
  3. Anda merasa tidak dihargai dan tidak dicintai oleh keluarga dan teman-teman, serta mengalami kekecewaan yang mendalam terhadap mereka.
  4. Anda memiliki mimpi buruk dan sering ter-trigger ketika membaca atau mengalami kasus bullying.
  5. Anda juga pernah menjalani hubungan toksik dengan mantan pasangan yang membuat Anda merasa tidak pantas dicintai.

Saran yang dapat saya berikan adalah:

  1. Terapi psikologis: Pertimbangkan untuk melakukan terapi psikologis secara teratur dengan seorang psikolog atau terapis yang berpengalaman dalam menangani trauma, depresi, dan masalah mental lainnya. Terapi dapat membantu Anda memahami dan mengatasi trauma masa lalu, serta mengembangkan strategi coping yang sehat.
  2. Dukungan sosial: Cari dukungan dari orang-orang terdekat yang dapat mendengarkan dan mendukung Anda. Juga pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang memiliki pengalaman serupa.
  3. Olahraga dan aktivitas menyenangkan: Lakukan olahraga atau aktivitas yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood Anda. Berbagai kegiatan seperti yoga, meditasi, atau seni kreatif dapat membantu Anda merasa lebih baik.
  4. Menjaga kesehatan fisik: Pastikan Anda menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga. Kesehatan fisik yang baik dapat mendukung kesehatan mental Anda.
  5. Komunikasi terbuka: Cobalah untuk berkomunikasi secara terbuka dengan keluarga atau teman-teman terdekat tentang perasaan dan pengalaman Anda. Mungkin dengan berbicara, mereka dapat lebih memahami dan mendukung Anda.

Jika Anda merasa kesulitan mengatasi masalah ini sendirian, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar dan mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin Anda ajukan?

2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan