Depresi tinggal dengan mertua
Hai dok selamat pagi, ijin share pengalaman, saya wanita usia 29 tahun, tahun lalu, sebelum saya menikah saya bekerja di suatu perusahaan dengan gaji sesuai umr,
Lalu saya mendapat jodoh dari desa yang, cukup jauh dari kota. Saya memutuskan untuk berhendi kerja karena fokus ingin memiliki keturunan, apalagi suami saya anak lelako sati satunya, jadi mertua berharap agar segera mendapat cucu.
Sebelum menikah, ibu dan kakak mertua saya wanti wanti agar saya tidak berhenti kerja dan lebih baik ngekos saja dengan suami, sedangkan ayah saya mendukung pendapat saya karena sudah umur dan lokasi rumah suami dari tempat kerja cukup jauh, awalnya saya semangat untuk berhenti kerja karena ingin istirahat sebentar, sebulan tinggal dengan mertua tidak ada masalah, makin lama, makin keluar sifat asli mertua, dan peraturan yang berbeda di rumah suami membuat saya stress, akhirnya sampai detik ini saya masih sangat menyesal dengan keputusan saya untuk berhenti kerja, saya belum hamil sampai sekarang mungkin karena pikiran, emosi, selalu salah di mata mertua, terutama mertua PEREMPUAN
berkali kali niat untuk ngajak suami ngontrak saja tp dia tidak mau
Saya sangat menyesal dok, rasanya ingin kembali ke masa lalu, sudah coba cari pekerjaan tp tidak mudah karena status sudah menikah, apa yang harus saya lakukan agar tetap waras? Tetap sabar, menyesal rasanya berhenti kerja, tidak punya uang dan direndahkan karena kesannya menumpang hidup, andai waktu bisa diputar kembali, saya mencintai suami saya dan keluarganya
Tp saya juga ingin privasi, mohon beri saran dok, terimakasih. 🙏
Halo Ratih Andini, terima kasih untuk pertanyaannya.
Saya dapat memahami kondisi anda, tidak mudah menjalani keseharian dengan keadaan seperti yang anda ceritakan.
Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan (misalnya: memulai dengan berwirausaha, dsb), dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan dapat menemukan sudut pandang lainnya.
Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Anda telah berupaya dan melakukan usaha terbaik untuk memiliki keturunan, tetapi Tuhan Sang Pemiliki kehidupanlah yang memiliki kehendak penuh atas kuasaNya termasuk memberikan kesempatan untuk memiliki keturunan. Namun, dalam melakukan program kehamilan, kondisi fisik dan mental suami istri juga perlu diperhatikan dengan mengelola stress.
Dalam mengelola stress, anda dapat melakukan jurnaling secara berkala setiap harinya sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi anda. Temukan pula aktivitas produktif yang membuat mood anda meningkat. Selain itu bangun pola komunikasi yang hangat dan terbuka dengan pasangan, diskusikan rencana hidup anda saat ini dan kedepannya, saling menghargai dan mendengarkan tanpa menghakimi. Dengan pola komunikasi tersebut, dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut. Aplikasikan pula pola hidup sehat dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi, pola tidur yang cukup, dan berolahraga rutin.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani secara tepat. Anda juga dapat mengajak pasangan untuk melakukan konseling pasangan bersama-sama dengan psikolog.