Depresi berat

2 tahun kehilangan rasa bahagia

Sudah hampir 2 tahun ini setelah melahirkan anak ke4 saya selalu ingin menarik diri dari lingkungan,sulit berkomunikasi dengan siapa saja tek terkecuali suami anak dan ibu.....setiap hari saya merasa bingung tidak semangat hidup malas ngapa2 ngapain bawaane tiduran,tak bisa bermain dengan anak...lupa rasanya bahagia lupa rasanya jadi orang normal... jika akan melakukan apapun bingung,bawaanya emosi...ada pikiran bunuh diri...bagaimana ini??

Jika bersama orang2 saya hanya bisa diam dan mendengarkan oranglain bicara,...saya tidak bisa ikut ngobrol...senyumpun sangat sulit bagi saya..setiap hari cemberut murung bengong...saya tak ingin apapun saya ingin kembali ceria seperti dulu

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda.


Kami dapat memahami kondisi anda, tentunya terasa berat menjalani hal tersebut sendirian. Namun, saya mengapresiasi upaya anda bertahan sampai saat ini dan berusaha menjadi ibu terbaik buat anak-anak anda.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi, yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: membentak/ berbicara dengan nada tinggi/ mengomel/ menyendiri/ dsb). Oleh karena itu, dengan mengenali dan mengelola pikiran, maka secara tidak langsung emosi kemarahan yang dirasakan juga lebih dapat dikendalikan.


Anda juga dapat menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga, asupan nutrisi yang tercukupi, pola tidur yang cukup sehingga akan membantu untuk menstabilkan kondisi emosi anda. Anda dapat menuliskan situasi yang memicu emosi anda berubah pada jurnal harian secara berkala, sehingga anda dapat melihat secara objektif kondisi dan kebutuhan anda sebenarnya saat ini. Anda sebaiknya tetap terkoneksi dengan sekitar, agar tidak merasa

semakin terasingkan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani dengan tepat.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan