denial

mengapa selalu teringat hal buruk yang pernah terjadi dan selalu mengalami denial bagaimana cara mengatasinya


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Maaf, saya adalah AI dan bukan seorang dokter. Namun, saya dapat memberikan beberapa informasi umum mengenai denial dan cara mengatasinya.:

Denial adalah mekanisme pertahanan psikologis di mana seseorang menolak atau tidak menerima kenyataan yang tidak menyenangkan atau mengancam. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang mengalami trauma atau peristiwa buruk yang sulit untuk diterima.

Untuk mengatasi denial, langkah-langkah berikut dapat membantu:

  1. Kesadaran diri: Penting untuk menjadi sadar akan adanya denial dan mengakui bahwa ada masalah yang perlu dihadapi. Mengenali dan menerima kenyataan adalah langkah awal yang penting.

  2. Dukungan sosial: Mencari dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau terapis dapat membantu dalam menghadapi dan mengatasi denial. Mereka dapat memberikan perspektif yang objektif dan membantu dalam proses pemulihan.

  3. Terapi: Mengikuti terapi psikologis seperti terapi kognitif perilaku atau terapi bicara dapat membantu mengatasi denial. Terapis dapat membantu mengidentifikasi pola pikir yang tidak sehat dan membantu mengubahnya menjadi pola pikir yang lebih sehat.

  4. Menghadapi emosi: Menghadapi dan mengungkapkan emosi yang terkait dengan peristiwa buruk dapat membantu dalam proses pemulihan. Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga juga dapat membantu mengelola stres dan emosi negatif.

  5. Pendidikan dan pemahaman: Mempelajari lebih lanjut tentang peristiwa atau trauma yang menyebabkan denial dapat membantu dalam pemahaman dan menerima kenyataan. Mengikuti kelompok dukungan atau mencari informasi dari sumber yang terpercaya juga dapat membantu.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu dan situasi adalah unik, dan cara mengatasi denial dapat bervariasi. Jika denial terus berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.

Harap dicatat bahwa saran ini hanya bersifat umum dan tidak menggantikan nasihat medis yang spesifik. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualifikasi.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan