Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaDalam kehidupan modern yang serba cepat, stres telah menjadi tantangan umum yang dihadapi oleh banyak individu, termasuk
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, stres telah menjadi tantangan umum yang dihadapi oleh banyak individu, termasuk di kalangan usia muda. Tekanan akademis, perubahan sosial, dan berbagai tanggung jawab lainnya dapat menimbulkan stres yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Dalam mencari solusi alami untuk mengurangi stres, coklat muncul sebagai salah satu pilihan menarik.
Apakah kalian pecinta cokelat? Saya juga!
Cokelat dapat membuat mood Saya lebih baik, coklat menjadi salah satu pilihan ketika Saya mengalami hari yang sulit ataupun berat, Saya juga merasa rileks sambil menyesapnya saat meleleh di mulut. Setelahnya Saya kembali menjadi bersemangat dan gembira untuk menyelesaikan hari dan pekerjaan yang Saya kerjakan.
Kenapa ya!! ko hanya dengan makan coklat dapat mengurangi stress dan membuat mood kita membaik??
Cokelat merupakan produk makanan olahan yang berasal dari biji kakao dari pohon kakao atau Theobroma cacao. Komposisi di dalam kandungan gizi lain pada biji kakao antara lain protein 5,5 gr (9 %), karbohidrat 14 %, dan kandungan lemaknya cukup tinggi yakni 52,9 gr (31%), energi 504 kalori, kalsium 98 mg, fosfor 446 mg, dan vitamin A 60 SI. Protein dalam coklat kaya akan asam amino triptofan, tirosin, dan fenilalanin (Arianto, 2018).
Tidak perlu khawatir dengan tingginya kandungan lemak dalam coklat karena ini merupakan lemak nabati dan tidak terlalu berbahaya. Menurut data dari US National Food Consumption Survey, konsumsi coklat hanya menyumbang 1 % dari total asupan lemak, jauh lebih rendah dibandingkan konsumsi susu yang mencapai 20 %, sereal 22 %, dan daging yang menyediakan lemak bagi tubuh sebesar 30 % (Arianto, 2018).
Kortisol adalah hormon stres utama tubuh. Stres didefinisikan sebagai “respons tubuh yang tidak spesifik terhadap tuntutan perubahan apa pun”. Dampak stres terhadap kesehatan masyarakat sangat besar. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi 40 gram dark chocolate setiap hari selama dua minggu mengalami penurunan yang signifikan dalam tingkat stres yang diukur melalui skala penilaian subyektif serta penurunan kadar kortisol dalam air liur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Cokelat mengandung alkaloid, seperti theobromin dan feniletilamin yang secara psikologis memberikan efek pada tubuh.Cokelat juga mengandung triptofan, asam amino yang terkait dengan kadar serotonin di otak. Triptofan merupakan prekursor neurotransmiter serotonin yang mempengaruhi mood dan suasana hati. (Melisa Darmawan et al.,2020).
Perasaan senang muncul karena peningkatan serotonin di otak kita, yang sering disebut sebagai hormon kebahagiaan. Selain itu cokelat juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti melepaskan neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati dan kaya akan antioksidan. Cokelat juga mengandung vitamin dan mineral, yang merangsang otak untuk melepaskan hormon endorfin . Cokelat mengandung tembaga yang digunakan oleh tubuh untuk mensintesis kolagen dan neurotransmitter, khususnya endorfin. Endorfin adalah zat yang dilepaskan oleh tubuh yang menghambat rasa sakit. Hormon endorfin adalah pereda nyeri alami dan obat penenang alami yang dapat mengurangi intensitas nyeri seperti kram menstruasi (Arfailasufandi & Andiarna, 2020).
Dan, Hasil penelitian terkini terhadap orang muda dan sehat dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional menunjukkan bahwa konsumsi kakao dan coklat yang kaya akan flavanol dalam tubuh sangat terkait dengan peningkatan aliran sirkulasi darah ke jaringan saraf otak (Claresta & Purwoko, 2019). Salah satu studi menyatakan cokelat hitam memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular termasuk membantu menurunkan tekanan darah. Mekanisme penurunan tekanan darah terkait dengan efektivitas dari bioaktif cokelat (flavonoid) yang mampu menurunkan kolesterol dalam darah, mengurangi oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein), mengaktifkan produksi NO (Nitric Oxide), dan mencegah perlengketan platelet (Lingga, 2012 dalam (Saribu et al., 2021)).
Flavonoid utama dalam cokelat hitam adalah Epicathecin, yang membersihkan radikal bebas (molekul berbahaya yang terkait dengan berbagai gangguan dalam tubuh) dan bersifat antitrombotik (anti pembekuan). Epicathecin dalam cokelat hitam sangat berarti dalam meningkatkan relaksasi pembuluh arteri dan dapat mencegah penyumbatan pada dinding pembuluh darah arteri , yang tentunya sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi.
Meskipun kakao dan cokelat dengan kandungan senyawa polifenol dan flavanoid yang kaya antioksidan bermanfaat untuk kesehatan, tetapi berapa dosis yang tepat dan pasti dalam konsumsi/menu kakao dan cokelat per hari atau per minggu atau per bulan untuk therapi kesehatan (Melisa Darmawan et al., 2020).
Bagaimanasi kita mengontrol makanan coklat, agar coklat
menjadi hal positif bagi tubuh kita dan kesehatan?
Untuk mengontrol konsumsi cokelat agar baik bagi kesehatan,
berikut beberapa tips:
1. Batasi Konsumsi : Konsumsi cokelat secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Batasi konsumsi
cokelat sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.
2. Pilih Jenis Cokelat : Pilih cokelat dengan kandungan gula dan lemak yang rendah. Cokelat hitam (dark chocolate) umumnya lebih sehat karena kandungan flavonoid dan antioksidannya yang lebih tinggi.
3. Konsumsi Secara Bertahap : Makan cokelat sebelum atau sesudah makan dapat membantu merasa kenyang lebih lama, mencegah Anda dari mengonsumsi
makanan lain yang tidak sehat.
4. Perhatikan Kadar Kolesterol : Cokelat dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (lemak jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (lemak baik). Namun, konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, sehingga perlu diawasi
Dari penjelasan-penjelasan diatas bahwa ada jenis-jenis cokelat, yaitu cokelat Hitam (Dark Chocolate) dengan kandungan/konsentrasi kakao tinggi, cokelat susu (milk chocolate) dengan kandungan/konsentrasi kakao yang lebih rendah daripada dark chocolate, serta cokelat putih (white chocolate) dengan kandungan kakao yang sangat rendah (Saras, 2023). Faktanya, semakin gelap (coklat) warnanya , semakin sehat, karena kadar senyawa polifenol yang tinggi hanya ditemukan dalam kakao dan tidak dalam susu, krim, gula atau bahan tambahan lainnya. Cokelat, khususnya jenis milk chocolate merupakan salah satu jenis cokelat yang digemari oleh berbagai kalangan karena rasanya yang manis dan lembut karena mengandung susu.
Meditasi dengan Coklat? Emnga bisa ya!!
Cobadeh! kalian makan cokelat dengan penuh kesadaran. Jadi, saat kalian mengambil sepotong cokelat hitam atau sesuatu yang mengandung cokelat, nikmatilah coklat tersebut saat kalian memakannya dan masuk ke dalam
mulut kalian. Jangan melakukan hal lain saat kalian makan cokelat atau mungkin
tips dari saya dan biasa yang saya lakukan sambil mendengarkan lagu/musik yang
saya sukai, itu membuat saya merasa rileks, tenang dan nikmat. Jangan menggulir
media sosial atau mencoba berbicara dengan mulut penuh makanan!
Sebaliknya, nikmati rasa coklat di mulut kalian. Nikmati rasa dan teksturnya. Perhatikan aromanya dan benamkan diri kalian saat mengecap atau mengunyah coklat tersebut. Inilah yang disebut sebagian orang sebagai meditasi cokelat. Saat kalian mengamati setiap aspek pengalaman mencicipi cokelat, lakukan latihan pernapasan dalam.
REFERENSI
Arfailasufandi, R., & Andiarna, F. (2020). Pengaruh Pemberian Coklat Hitam terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Dismenorhea Primer. Journal of Health Science and Prevention, 2(1), 27–35.
Arianto, Y. C. (2018). 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan
Kecantikan: Venom Publisher. Venom publisher.
Claresta, L. J., & Purwoko, Y. (2019). Pengaruh Konsumsi Cokelat Terhadap Tingkat
Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Praujian. Diponegoro Medical Journal
(Jurnal Kedokteran Diponegoro), 6(2), 737–747.
Melisa Darmawan, Hadi, N. S., Kusmiah, N., Yamin, M. A., Claresta, L. J., &
Purwoko, Y. (2020). Peran Coklat dalam Penanganan Stress Saat Work From Home
dan Kesehatan Mata Saat Terpapar Radiasi Online. Prosiding Seminar Nasional
Hardiknas, 6(2), 65–70.
Saras, T. (2023). Manisnya Dunia Cokelat: Sejarah, Khasiat, dan Penggunaan Cokelat dalam Kehidupan Sehari-hari. Tiram Media.
Saribu, H. J. D., Rahman, Z., & Wulandari, D. (2021). Pengaruh Pemberian Dark
Chocolate Terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Di Rumah Bahagia
Bintan. Jurnal Menara Medika, 4(1), 53–59.
0 komentar
Terbaru