🔥 Diskusi Menarik

Cemburuan

Halo dok, kenapa ya ayah selalu cemburuan sama ibu dan menuduh ibu melakukan hal yang nggak nggak.. apakah ini wajar?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda.


Cemburu merupakan emosi alamiah manusia, sehingga sangat wajar jika merasa cemburu terhadap pasangannya. Adapun munculnya rasa cemburu sebagai tanda bahwa seseorang menghargai komitmen yang dibuat bersama pasangan, sehingga akan kecewa jika hal tersebut dilanggar. Dengan adanya rasa cemburu dalam kadar yang wajar bisa jadi sebagai alarm yang mengingatkan bahwa hubungan antara suami dan istri tetap perlu dipertahankan dan dibina tanpa mengenal batasan usia. Namun, apabila rasa cemburu tersebut sudah diluar batas wajar, disertai dengan pikiran-pikiran irasional dan terlalu dibesar-besarkan, maka perlu diwaspadai karena bisa saja justru malah membuat hubungan menjadi renggang karena pasangan merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.


Bisa jadi, seseorang dengan cemburu berlebihan tanpa alasan yang jelas termasuk gejala sindrom Othello. Sindrom ini termasuk dalam gangguan delusi (meyakini suatu hal yang ia percaya tetapi tidak benar-benar terjadi), sehingga yang bersangkutan akan sulit membedakan realitas dan imajinasi.


Perlu diketahui, menurut hasil penelitian bahwa sindrom Othello jarang ditemukan, tetapi kebanyakan pengidapnya adalah laki-laki. Selain itu, ditemukan pula bahwa sebagian besar terjadi karena terdapat gangguan saraf sehingga mempengaruhi perilakunya. Dengan demikian, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi yang bersangkutan oleh professional, sehingga memperoleh diagnose yang tepat sesuai kondisi yang sebenarnya. Tidak dianjurkan pula untuk melakukan diagnose sendiri karena hanya akan memperburuk keadaan.


Sebagai upaya yang dilakukan sendiri, anda dapat mencoba mengajak orang tua anda (ayah) untuk berdiskusi mengenai rasa cemburunya, dengarkan semua keluhan dan kekhawatirannya tanpa dihakimi sehingga anda dapat memahami kondisi yang dialaminya. Kemudian, anda juga dapat mencoba mengajak ayah dan ibu untuk mengenang kembali masa-masa mereka mulai pertama kali saling mengenal sampai saat ini, misalnya membantu mereka mengingat masa berjuang bersama hingga melewati fase tersulit, atau masa yang sangat bahagia bagi keduanya. Anda juga dapat sesekali meyakinkan bahwa ibu anda masih setia mendampinginya sampai saat ini. Jika perlu, ajak mereka untuk refreshing sambil bernostalgia dengan masa lalunya.

Semoga membantu ya.


Jangan ragu untuk memeriksakan orang tua anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Cemburu dalam hubungan, terutama antara pasangan, bisa menjadi hal yang wajar, tetapi jika berlebihan, bisa menimbulkan masalah. Dalam konteks yang Anda sampaikan, ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku ayah yang cemburuan terhadap ibu.
  1. Stres dan Tanggung Jawab Baru: Menjadi orangtua pertama kali bisa membawa banyak stres dan tanggung jawab baru. Ayah mungkin merasa tertekan dan cemas tentang perannya, yang bisa memicu rasa cemburu terhadap perhatian yang diberikan ibu kepada anak.

  2. Rasa Cemas Berlebihan: Jika ayah merasa cemas berlebihan, ini bisa membuatnya merasa tidak aman dalam hubungan. Rasa cemburu ini bisa muncul dari ketakutan kehilangan perhatian atau kasih sayang dari ibu.

  3. Komunikasi yang Kurang: Ketidakpuasan dalam hubungan sering kali disebabkan oleh kurangnya komunikasi. Jika ayah dan ibu tidak mendiskusikan perasaan dan kekhawatiran mereka, hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.

  4. Prioritas Hubungan: Penting untuk menjaga prioritas hubungan antara ayah dan ibu. Jika perhatian terlalu terfokus pada anak, bisa membuat salah satu pasangan merasa diabaikan, yang dapat memicu rasa cemburu.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi ayah dan ibu untuk:

  • Berbicara Terbuka: Diskusikan perasaan masing-masing dengan jujur. Ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan membangun kepercayaan.
  • Menjaga Waktu Bersama: Luangkan waktu khusus untuk berdua, tanpa gangguan dari anak, untuk memperkuat ikatan.
  • Mendukung Satu Sama Lain: Ayah dan ibu perlu saling mendukung dalam peran baru mereka sebagai orangtua, sehingga keduanya merasa dihargai dan diperhatikan.

Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan