Hallo dokter, bagaimana cara bundir tanpa rasa sakit?
Saya sudah tak kuat hidup, daya mentalku tak bisa saya atasin.
🔥 Diskusi Menarik
Mlm dok, saya mau tanya apakh wajar cemburu kepada keponakan sendri yg umurnya msih 8tahun?
Saat melihat dia menggegam tangan suami saya.
beli mainan untuk dia, suami nemenin main dia.
Apakah ada hubungannya ketika saya sedang hamil suami saya sering memarahi saya krna keponakaan, bahkan saya berusaha tidak boros tp dia malh beli mainan buat keponakaan, jd smpai sekarang sy masih ingat hal itu dan membuat saya benci kika mereka dekat. Apakah ini wajar.
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Devica Huang, terima kasih untuk pertanyaan anda.
Kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi para ibu ataupun calon ibu. Namun, selama proses kehamilan, para ibu akan mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi psikologis sehingga lebih mudah merasa cemas atau stress dari biasanya. Kesehatan fisik dan mental saat kehamilan perlu dijaga karena kondisi emosi yang dirasakan ibu hamil akan mempengaruhi kondisi bayi.
Cemburu adalah emosi alamiah manusia, sehingga sangat wajar jika merasa cemburu terhadap pasangan yang terlihat seakan-akan lebih peduli terhadap orang lain. Namun, apabila rasa cemburu tersebut sudah diluar batas wajar, disertai dengan pikiran-pikiran irasional dan terlalu dibesar-besarkan, maka perlu diwaspadai karena bisa saja justru malah membuat hubungan menjadi renggang karena orang di sekitar/ pasangan merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Oleh karena itu, untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja.
Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Pada saat muncul perasaan kesal, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga tenang kembali (fokus pada napas masuk dan napas keluar).
Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau
bertambah parah.