Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaCemas dan takut berlebihan
Akhir-akhir ini saya merasa Sangat tertekan, dengan semua pikiran-pikiran yang ada di kepala saya. Yang membuat saya tidak bisa fokus dan sering melamun. Sekarang saya berumur 18 tahun, apakah wajar jika umur segini pemikiran masih seperti anak kecil? Saya berpikir belum siap jadi dewasa, belum siap untuk bekerja. Saya juga takut berinteraksi dengan orang-orang, merasa tertinggal dengan teman seumuran, jika diharuskan untuk berkumpul dengan orang-orang terutama yang seumuran saya selalu merasa was-was, takut, cemas, minder dan Insecure, saya juga selalu menghindari interaksi sosial, saya takut bertemu dengan orang-orang dan lebih memilih menyendiri di dalam rumah, itu yang akhirnya membuat saya sulit untuk berkomunikasi atau bercengkrama dengan orang lain dan tertinggal dengan teman seumuran.
Saya sering membayangkan masa kecil saya ingin menjadi kecil lagi saya belum siap jadi dewasa, saya selalu merasa bingung, dan semakin takut, cemas, gelisah, pikiran saya sulit teralihkan, suka lupa dan tidak fokus. Apakah saya normal? Saya tidak tahu apa yang saya alami penyakit apa. Apakah mental saya terganggu atau ada penyakit kejiwaan yang lain? Tolong pencerahannya saya sangat kalut saat ini.
3 komentar
Terbaru
Halo Kasih Sukesih, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan.
Perlu diketahui bahwa gangguan kecemasan jenisnya beragam dan disertai dengan gejala yang berbeda pula tergantung jenis gangguan kecemasannya. Gangguan kecemasan juga disertai dengan gejala-gejala fisik, seperti gemetar, mudah berkeringat, sakit perut, napas menjadi pendek, dada terasa sesak, mual, sakit kepala, pusing dan sebagainya. Penyebab gangguan kecemasan juga belum diketahui secara pasti penyebabnya, sehingga akan berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan asesmen mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).
Sejauh ini anda sudah mulai mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa cemas, serta efek yang turut hadir pada diri anda, sehingga anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya saja anda membawa air minum saat berada di kemaraian agar anda menjadi lebih tenang. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan cemas anda muncul sehingga anda merasa tenang dan rileks kembali. Dengan perasaan tenang, maka anda dapat berpikir lebih jernih.
Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Bisa saja tanpa disadari pikiran kita memikirkan hal yang keliru/ tidak sebenarnya terjadi sehingga akan menghambat kita untuk mencoba melakukan sesuatu. Dengan demikian, diperlukan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi kembali pikiran yang muncul. Anda dapat pula melakukan jurnaling secara berkala setiap harinya sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
HalloKasih Sukesih Sekarang kesibukannya apa?