🔥 Diskusi Menarik

Cemas dan takut berlebihan

Akhir-akhir ini saya merasa Sangat tertekan, dengan semua pikiran-pikiran yang ada di kepala saya. Yang membuat saya tidak bisa fokus dan sering melamun. Sekarang saya berumur 18 tahun, apakah wajar jika umur segini pemikiran masih seperti anak kecil? Saya berpikir belum siap jadi dewasa, belum siap untuk bekerja. Saya juga takut berinteraksi dengan orang-orang, merasa tertinggal dengan teman seumuran, jika diharuskan untuk berkumpul dengan orang-orang terutama yang seumuran saya selalu merasa was-was, takut, cemas, minder dan Insecure, saya juga selalu menghindari interaksi sosial, saya takut bertemu dengan orang-orang dan lebih memilih menyendiri di dalam rumah, itu yang akhirnya membuat saya sulit untuk berkomunikasi atau bercengkrama dengan orang lain dan tertinggal dengan teman seumuran.

Saya sering membayangkan masa kecil saya ingin menjadi kecil lagi saya belum siap jadi dewasa, saya selalu merasa bingung, dan semakin takut, cemas, gelisah, pikiran saya sulit teralihkan, suka lupa dan tidak fokus. Apakah saya normal? Saya tidak tahu apa yang saya alami penyakit apa. Apakah mental saya terganggu atau ada penyakit kejiwaan yang lain? Tolong pencerahannya saya sangat kalut saat ini.

3
10
3 komen

3 komentar

Halo Kasih Sukesih, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan.


Perlu diketahui bahwa gangguan kecemasan jenisnya beragam dan disertai dengan gejala yang berbeda pula tergantung jenis gangguan kecemasannya. Gangguan kecemasan juga disertai dengan gejala-gejala fisik, seperti gemetar, mudah berkeringat, sakit perut, napas menjadi pendek, dada terasa sesak, mual, sakit kepala, pusing dan sebagainya. Penyebab gangguan kecemasan juga belum diketahui secara pasti penyebabnya, sehingga akan berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan asesmen mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Sejauh ini anda sudah mulai mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa cemas, serta efek yang turut hadir pada diri anda, sehingga anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya saja anda membawa air minum saat berada di kemaraian agar anda menjadi lebih tenang. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan cemas anda muncul sehingga anda merasa tenang dan rileks kembali. Dengan perasaan tenang, maka anda dapat berpikir lebih jernih.


Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Bisa saja tanpa disadari pikiran kita memikirkan hal yang keliru/ tidak sebenarnya terjadi sehingga akan menghambat kita untuk mencoba melakukan sesuatu. Dengan demikian, diperlukan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi kembali pikiran yang muncul. Anda dapat pula melakukan jurnaling secara berkala setiap harinya sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hallo Kasih Sukesih Sekarang kesibukannya apa?

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2

[mention+id="1930650"+name="Fahirah Ira"]

Hai ka, terimakasih sudah membaca cerita saya.

kesibukan saya saat ini, saya baru lulus SMK jadi sekarang saya masih menganggur, masih dirumah. Bantu ortu Mengurus rumah sembari kadang-kadang cari-cari loker di medsos tapi saya sering merasa cemas, membayangkan hal-hal negatif yang akan terjadi dan akhirnya saya tidak benar-benar mencarinya. atau kadang ada temen yang share atau juga kadang dari sekolah ada rekrutmen juga, nah tapi saya justru cemas akan hal itu. Takut. Saya merasa sangat takut, belom siap bekerja, takut kenal dengan orang baru, takut bersosialisasi, takut berkomunikasi dan ketakutan lainnya. Saya merasa belum siap menjadi dewasa.


Tapi disisi lain kalau saya tidak segera memikirkan untuk bekerja. saya merasa malu, saya takut akan anggapan orang tentang saya nanti, apalagi mungkin orang-orang hanya mengetahui saya anak yang pintar disekolah dulunya tapi kenyataannya justru sekarang saya seperti orang yang gagal dalam hidup, saya tertinggal, saya tidak pandai bergaul, saya sulit berkomunikasi dan selalu mengurung dirumah saja tidak pernah bersosialisasi atau bermain, saya tidak tahu tujuan hidup saya. saya juga sering merasa cemas ketika saya membuka hp dan melihat update status teman seumuran saya yang terlihat keren dengan outfit, atau berkumpul dengan kelompok temannya, dan saya sangat Insecure dengan teman seumuran saya yang sekarang sudah bekerja selalu update status kesehariannya, punya penghasilan sendiri, apalagi ibu saya sering menceritakan tentang anak teman kerjanya yang sudah bekerja itu (yang bareng sekolahnya dengan saya).


jujur saya tidak suka kalau terus-terusan bahas tentang kerja dan kerja. Sampai ketika saya merasa stress memikirkan hal itu ortu hanya mengira karena saya ingin cepat-cepat mendapatkan kerja, padahal bukan itu kecemasan utama saya.


Sebenarnya saya ingin bilang sejujurnya kalau saya belum siap, saya takut, tapi saya tidak mampu, saya merasa ngga tega, apalagi bapak, ibu saya mengharapkan kalau bisa saya bekerja ditempat yang nyaman, yang bagus. tapi anehnya bukannya saya menjadi semangat, justru semakin saya memikirkan itu ketakutan saya makin membesar, bayangan-bayangan kejadian yang negatif itu terus saja terpikirkan, nyali saya ciut, rasa percaya diri semakin rendah. Seakan semuanya itu sangat menakutkan buat saya. Sebenarnya saya ini kenapa? Apakah saya normal?

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan